Kritik Politisi Nasdem ke Program Makan Bergizi Gratis: Banyak Oknum Goreng Ini jadi Gak Jelas

Politikus Nasdem Irma Suryani Chaniago (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana

Jakarta, VIVA - Program makann bergizi gratis atau MBG, yang menjadi andalan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, diminta dievaluasi. Politisi Partai Nasdem bahkan melayangkan kritik kerasnya.

Politisi yang juga anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Nasdem, Irma Suryani Chaniago, mengatakan masih banyak yang harus dievaluasi dalam program makan bergizi gratis

Ia lalu menyoroti kinerja Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penanggung jawab program ini, yang dianggap asal-asalan dalam menyediakan menu makan bagi para anak sekolah. 

Irma menekankan, makan bergizi gratis bukan cuma perkara makan kenyang. Persoalan ini juga belum secara terang dijelaskan ke publik.

“Makan kenyang dan makan bergizi itu beda, nah, ini yang belum tersampaikan ke publik. Ditambah lagi banyak oknum-oknum yang goreng-goreng program ini menjadi enggak jelas,” kata Irma kepada awak media, Jumat, 17 Januari 2025.

Irma mengaku, banyak masukan publik yang menyoroti program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut yang sudah dimulai sejak Senin, 6 Januari 2025.  

“Makan bergizi itu kan rata-rata makanan rumah sakit. Makanan yang ditimbang, nasinya berapa, sayurnya berapa kecukupan lauknya. Tetapi, memang saya sampaikan juga ke Badan Gizi Nasional ya tidak bisa begitu juga. Jangan mentang-mentang dianggap makanan bergizi jangan kemudian rasanya enggak ada,” kata Irma.

Jika masalah rasa tidak dipertimbangkan, Irma mengatakan, maka anak-anak juga tidak mau memakannya. Karena itu, Irma menegaskan rasa itu tetap menjadi kebutuhan utama.

Lebih jauh Irma menerangkan, variasi menu juga harus diperhatikan. Kendati program makan bergizi gratis tidak bisa memuaskan semua anak, tetapi setiap anak pasti punya selera yang berbeda-beda.

“Ada anak yang enggak suka tempe tapi dia suka tahu, waktu disiapin tempe dia tidak mau makan, tetapi kan ada yang lain lauknya. Ada yang tak suka ayam, tapi sukanya ikan, kalau di Sumatera Selatan itu kan rata-rata orang lebih suka ikan daripada ayam. Yang begitu-begitu kan harus jadi perhatian,” jelasnya.