PDIP Sebut Pemeriksaan Ahok Masih dalam Upaya Mengacak-acak Partai
- ANTARA/Fath Putra Mulya
Jakarta, VIVA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ronny Talapessy buka suara soal pemeriksaan mantan komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menilai pemanggilan Ahok yang juga merupakan kader PDIP adalah hal yang wajar karena dilakukan untuk melakukan pemeriksaan.
“Jadi, tidak ada apa-apa; jadi, kami juga minta kepada rekan-rekan media supaya pemanggilan ini adalah hal yang biasa buat kami juga kan dalam bentuk verifikasi,” ujar Ronny kepada wartawan di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Jumat, 10 Januari 2025.
Ia pun tidak menepis bahwa pemeriksaan Ahok sebagai salah satu upaya mengacak-acak PDIP sebelum Kongres. Ronny menyebut kriminalisasi terhadap partainya sudah terlihat dari berbagai spanduk untuk menjatuhkan partai berlogo banteng moncong putih tersebut hingga upaya penggulingan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ini kan sudah terlihat kepada teman-teman, ada spanduk, kemudian ada beberapa hal yang menurut kami sudah tidak normal lagi seperti yang Ibu Mega (Megawati) sampaikan ada pihak yang mengawut-awut apalagi sejak pasca kami memecat Jokowi,” kata dia.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait dengan kasus korupsi pengadaan liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina Persero, Kamis 9 Januari 2025. Ahok diperiksa KPK berkapasitas sebagai saksi, dan diperiksa selama kurang lebih satu jam.
Ahok menjelaskan bahawa dirinya hanya diperiksa terkait hal yang sudah pernah dimintai keterangannya dari penyidik. Lantas, dia mengaku pemeriksaan hari ini hanya melengkapi biodata yang lama.
"Ya, kan kita udah pernah diperiksa kan, makanya tadi lebih cepet karena nulis-nulis yang biodata udah nggak perlu, udah ada semua gitu loh. Tinggal mengkonfirmasi aja," ujar Ahok usai rampung diperiksa KPK, Kamis 9 Januari.
Ahok tak merincikan apa saja pertanyaan yang dicecar penyidik KPK kepadanya. Dia juga tak menjelaskan detail berkas tersangka siapa yang dikonfirmasi dari penyidik.
"Saya udah lupa, ini kasus LNG bukan di zaman saya semua. Cuman kita yang temukan waktu zaman saya jadi Komut (Komisaris Utama), itu aja sih," kata Ahok.
"Kan udah terjadi kontraknya sebelum saya masuk. Nah ini pas ketemunya ini di Januari 2020," sambungnya.