Bahlil Peringatkan Menteri-menteri Kader Golkar Jangan Bicara Politik Elektoral
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mewanti-wanti kadernya yang menjadi menteri Kabinet Merah Putih di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka agar menggunakan jabatannya dengan baik.
Bahlil meminta para menteri itu untuk mengedepankan kepentingan negara dan kepentingan rakyat dibandingkan urusan pribadi.
Hal itu disampaikan Bahlil dalam acara pembukaan Bimtek Anggota DPR RI dan DPRD Fraksi Partai Golkar di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Rabu, 11 Desember 2024.
"Namun saya ingin menyampaikan bahwa kita harus mempergunakan jabatan ini dengan baik, harus mengedepankan kepentingan umum, kepentingan negara, kepentingan kesejahteraan rakyat di atas kepentingan pribadi," kata Bahlil dalam sambutannya.
Bahlil dalam kesempatan itu juga meminta kadernya yang menjadi menteri tidak lagi berbicara mengenai elektoral. Menurutnya, urusan elektoral biarlah menjadi kerja partai.
"Jadi urusan elektoral itu biarlah kerja-kerja partai dan urusan menteri jangan bicara elektoral," pungkas dia.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia merasa bangga dengan partainya yang memperoleh jatah menteri paling banyak di pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Bahlil menyebut jumlah kader yang menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran ini merupakan yang paling banyak sejak reformasi.
"Partai Golkar dalam momentum pemerintahan kali ini diberikan kepercayaan oleh Bapak Presiden dan Wakil Presiden untuk menjadi anggota kabinet kurang lebih sekitar 8 orang menterinya," kata Bahlil dalam acara pembukaan Bimtek Anggota DPR RI dan DPRD Fraksi Partai Golkar di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Rabu, 11 Desember 2024.
Bahlil lantas membandingkan jatah kursi menteri yang diperoleh Golkar pada masa kepemimpinan Aburizal Bakrie. Kata dia, saat itu, Golkar hanya mendapatkan jatah 5 kursi menteri.
"Saya tadi tanya kepada para senior terutama Bang Ical--karena yang hadir di sini yang mantan ketua umum Bang Ical. 'Bang, waktu Abang jadi ketua umum, berapa menterinya? Lima, Lil'," ujarnya.
"Saya tanya, di zamannya Pak JK waktu jadi wapres berapa menteri dari Golkar, datanya belum lengkap tapi yang saya dapat informasi adalah sejak pasca-reformasi kali ini menterinya Golkar yang paling banyak dalam periode Pak Prabowo sama Pak Gibran," katanya.