Bawaslu Tak Gelar PSU di TPS 028 Pinang Ranti Dampak Surat Suara Sudah Tercoblos

Proses Pemungutan suara pemilu 2024. (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Jakarta, VIVA – Anggota Bawaslu DKI Jakarta Quin Pegagan menyatakan tidak ada pemungutan suara ulang (PSU) di tempat pemungutan suara (TPS) 028 Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Hal tersebut berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 028 yang sengaja mencoblos 19 surat suara untuk pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.

"Dari pihak panwasnya tidak merekomendasikan (untuk PSU). Dari pihak kota pun, setelah dikaji lebih lanjut, tidak cukup unsur untuk melanjutkan tingkat PSU," kata Quin saat rekapitulasi tingkat provinsi di Hotel Sari Pasific, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Desember 2024.

Ilustrasi surat suara pemilu

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Lagipula, tekan Quin, batas waktu pelaksanaan PSU di TPS saat ini telah berakhir pada hari ini, yakni pada 10 hari setelah hari pencoblosan 27 November lalu. 

Namun, Quin memastikan pelaku pencoblosan surat suara, yakni Ketua KPPS 028 dan petugas pengamanan langsung (pamsung) TPS 028 telah diproses hukum oleh kepolisian.

"Ada dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Gakkumdu (Sentra Penegakkan Hukum Terpadu) terus berjalan," kata Quin.

Sebelumnya, KPU Jakarta Timur mengakui adanya kecurangan Pilkada yang terjadi di TPS 028, Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Sedikitnya ada 19 surat suara yang ditemukan sudah tercoblos untuk pasangan calon nomor urut 3, Pramono-Rano Karno. Satu surat suara sudah masuk ke dalam kotak suara, sedangkan 18 lainnya tidak.

Pemungutan suara atau pencoblosan di pemilu. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Komisioner KPU Jaktim Rio Verieza di Jakarta menjelaskan alasan kecurangan yang dilakukan Ketua KPPS TPS 028 berinisial RH dan petugas pamsung berinisial KN. Bawaslu sendiri telah menyerahkan perkara ini ke Kepolisian untuk ditindaklanjuti.

"Berdasar pengakuan Ketua KPPS dan petugas Pamsung TPS, mereka melakukan secara spontan. Tujuannya, agar laporan partisipasi pemilih di TPS tersebut tinggi," kata Rio.