Petinggi Gerindra Tepis Isu Keterlibatan Parcok di Pilkada 2024: Kami Kategorikan Hoaks
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA - Ketua Komisi III DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman membantah keterlibatan partai cokelat atau parcok dalam pemenangan paslon tertentu di Pilkada 2024. Parcok itu dispekulasikan ke institusi Polri.
Dia menyebut, isu keterlibatan parcok dalam Pilkada 2024 sebagai hoaks.
"Justru sebaliknya ya. Apa yang disampaikan oleh segelintir orang, terkait parcok (partai cokelat) dan lain sebagainya itu kami kategorikan sebagai hoaks," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 29 November 2024.
Habiburokhman menjelaskan, anggota DPR yang menyebarkan isu terkait partai cokelat ini juga telah dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.
"Dan ada juga anggota DPR yang menyampaikan hal tersebut. Orang tersebut bahkan sudah dilaporkan ke MKD," ujar Habiburokhman.
Pun, dia menjelaskan, MKD akan meminta bukti kepada anggota DPR tersebut atas pernyataannya soal dugaan keterlibatan parcok di Pilkada serentak 2024.
"Karena kami juga anggota MKD, ya. Orang tersebut sudah dilaporkan ke MKD. Kami ingin meminta keterangan beliau apa yang menjadi bukti?' tuturnya.
"Apa yang menjadi dasar juga disampaikannya tuduhan tersebut? Namanya Pilkada ini apa namanya, kan tidak hanya antara dua kubu, ya," tutur dia.
Dia bilang tak mungkin Kapolri memerintahkan jajarannya untuk pemenangan paslon tertentu.
"Karena jadi hampir tidak mungkin Kapolri yang menggunakan institusinya untuk kepentingan kubu tertentu," ujar Habiburokhman.
Sebelumnya, Anggot DPR sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Bappilu Eksekutif, Deddy Yevri Sitorus mengatakan Jawa Tengah (Jateng) kini sudah bukan lagi kandang banteng. Sebab, calon Gubernur dari PDIP keok di Pilgub Jateng 2024.
Deddy menjelaskan, Jateng kini merupakan kandang bantuan sosial (bansos) dan 'partai cokelat' (parcok).
Deddy mengatakan, PDIP kalah di Jateng setelah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi kalah telak versi hitung cepat atau quick count. Andika-Hendi kalah dari paslon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
"Jadi jangan lagi sebut Jawa Tengah sebagai kandang banteng, tetapi sebagai kandang bansos dan parcok," kata Deddy di Jakarta, Kamis. 28 November 2024.