Elite PDIP Beberkan Dugaan Kecurangan di Pilgub Sumut, Mau Laporkan ke Bawaslu

Edy Rahmayadi-Hasan Basri dan Bobby Nasution-Surya di Debat Pilgub Sumut
Sumber :
  • Youtube

Jakarta, VIVA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saeful Hidayat mengungkapkan sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan kubu Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2024. PDIP bakal mengadukan kecurangan itu ke Bawaslu

"Berbagai macam cara dilakukan untuk bisa memenangkan Bobby Nasution melalui kecurangan-kecurangan yang menggunakan partai coklat (parcok), bansos, PJ kepada daerah-daerah dan desa," kata Djarot dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, dikutip pada Jumat, 29 November 2024.

Djarot menjelaskan adan dugaan intimidasi partai cokelat kepada pemerintah desa di Sumut untuk dijadikan sebagai tim sukses dalam pemungutan suara. Bahkan diduga ada oknum di polsek untuk mengamankan suara Bobby. Tapi, Djarot bilang mereka yang mengetahui hal itu berupaya dibungkam. 

"Saya bertemu dengan beberapa teman di sana termasuk orang-orang desa yang diintimasi oleh parcok, saya bilang sebaiknya kalau bicara apa adanya dan mau bersaksi," tutur Djarot. 

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat (Tengah)

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Namun, menurut dia, beberapa pihak yang mengetahui itu takut untuk mengungkapkan dugaan kecurangan itu. 

"Dia takut kenapa? Karena akan dicari-cari dan sudah dicari-cari salahnya terutama di dalam pemerintahan dan anggaran desa. Semua ini suruh mereka hingga mereka merasa ketakutan. Inilah bentuk intimidasi secara nyata dan dia mengatakan pada saya mohon maaf Pak Djarot saya tidak berani," ujar Djarot. 

Meski demikian, Djarot menyebut tim PDIP di Sumut sudah menghimpun barang bukti. Nantinya barang bukti ini akan diadukan lewat Bawaslu. 

"Teman-teman di Sumatera Utara sudah mengumpulkan bukti-bukti baik itu beberapa bentuk video rekaman kemudian surat menyurat rencananya semua dan melaporkan kepada Bawaslu," ujar Djarot. 

Djarot pun berharap laporan itu bisa ditindaklanjuti sesuai prosedur. Meski Djarot menduga adanya oknum penyelenggara Pemilu yang 'masuk angin'.

"Persoalannya ternyata penyelenggara Pemilu ada oknum yang masuk angin. Jadi laporan diabaikan," ujar Djarot. 

Atas temuan itu, Djarot mengingatkan menang dan kalah dalam demokrasi adalah hal wajar. Tapi, dia menyinggung dugaan cara yang ditempuh kubu Bobby dalam meraih kemenangan itu tergolong tidak wajar. 

"Persoalannya adalah di dalam memenangkan proses demokrasi dalam negara apakah kira-kira demokrasi nilai-nilai demokrasi, norma-norma negara itu bisa dilaksanakan dengan baik atau tidak," lanjut Djarot. 
"Apakah di dalam memenangkan pasangan calon tertentu itu juga menempatkan ada etika moral dalam diri seseorang," tuturnya.

Sejumlah lembaga survei sudah melakukan hitung cepat atau quick coint Pilgub Sumut yang hasilnya paslon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya unggul telak atas rivalnya yaitu Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.

Salah satunya Indikator Politik Indonesia dengan data sudah 100 persen menempatkan Bobby-Surya mendapatkan 62,71%. Sementara, duet Edy-Hasan meraup 37,29%.