Lewat Program Asik, Andra Soni Pede Tingkatkan Nilai Kebudayaan yang Rendah

Tangerang, VIVA - Pasangan calon gubernur Banten nomor urut 1 Airin Rachmy Diany-Ade Sumardi, serta pasangan calon nomor urut 2 Andra Soni-Dimyati Natakusuma melakukan debat ketiga sebagai debat terakhir dalam proses pilkada serentak 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten.

Dalam debat dengan tema "Sinergi Pembangunan Daerah dan Pusat Dalam Rangka Memperkokoh NKRI", para pasangan calon akan menjabarkan visi misi pada kontestasi politik. Salah satunya terkait dengan pembangunan kebudayaan. Di mana, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 nilai indeks pembangunan kebudayaan atau IPK, Provinsi Banten masih berada pada tingkat yang relatif rendah sebesar 52, 49 persen di bawah rata-rata nasional 57,13 persen. Hal ini adanya tantangan yang signifikan dari aspek kebudayaan dan potensi pembangunan berwawasan budaya.

Dari data tersebut pasangan calon diminta untuk memaparkan program kerjanya untuk bisa meningkatkan IPK di Provinsi Banten. seperti pemaparan calon gubernur Banten nomor urut 2, Andra Soni mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan program kelima dari visi misinya, yakni Banten Indah.

"Dengan Banten Indah pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Budaya Banten itu banyak dan kaya, punya ciri khas debus, sehingga di Banten Indah itu, ada program turunan Banten Asik, yang akan berikan atraksi pariwisata, kami akan minta kerjasama dengan pengelola industri pariwisata di Banten untuk lestarikan budaya kita, untuk bisa tampilkan budaya kita untuk tarik wisata, tidak lupa dengan penigkatan SDMnya sehingga IPK juga meningkat," katanya, Rabu, 20 November 2024.

Ditambahkan pasangan politiknya, Dimyati Natakusuma, di mana adanya promosi budaya melalui kerjasama antar stakeholder dan pegiat media sosial.

"Kita bisa kerjasama dengan para stakeholder belum lagi melakukan promosi di media sosial," ujarnya.

Sementara itu,  calon gubernur Banten nomor urut 1, Airin Rachmy Diany mengatakan, dirinya dengan pasangan politiknya Ade Sumardi, akan membuat satu forum yang melibatkan para komunitas dan pelaku seni.

"Awalnya tentu kita buat regulasi dan anggaran dulu yang menaungi untuk budaya sehingga, komunitas pelaku seni dan budaya ada masukan ke pemerintah, ada kolaborasi para pemangku seni dan lainnya, anggaran APBD pun bisa lakukan aktivasi dan kebijakan seperti muatan lokal sekolah," ujarnya.