Survei PolMark: Pramono-Rano Ungguli RK-Suswono, Pilgub Jakarta Bisa Satu Putaran
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA - Elektabilitas pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno kembali unggul dari dua paslon lainnya. Temuan itu dirilis dengan survei dari Polmark Indonesia.
Dari survei terbaru yang dirilis PolMark, elektabilitas duet Pramono-Rano mencapai 40,3 persen. Sementara, pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono atau RIDO berada di kisaran 34,8 persen, dan pasangan Dharma Porengkun-Kun Wardana 3,2 persen.
Berdasarkan survei tersebut, sebanyak 21,7 perden responden merahasiakan pilihan, tidak tahu, tidak menjawab.
Survei Polmark dilakukan terhadap 1.200 orang dengan metode wawancara tatap muka. Survei dilakukan dalam kurun waktu pada 7-15 November 2024.
Sementara, angka margin of error survei ini adalah 2,9 persen pada selang kepercayaan 95 persen.
Selain unggul dalam elektabilitas, paslon Pramono-Rano juga unggul dalam popularitas dan kesukaan (likeability). Dalam popularitas, persentase pasangan Pramono-Rano mencapai 92,8 persen dan kesukaan 76,3 persen.
Sementara, popularitas pasangan RIDO mencapai 91,2 persen dan kesukaan 66,3 persen. Sedangkan, pasangan Dharma-Kun 40,3 persen dan 19,9 persen.
Berdasarkan survei yang dirilis PolMark, pasangan RIDO mengalami penurunan sebesar 16,5 persen. Sebaliknya, duet Pramono-Rano malah mengalami kenaikan 9,2 persen.
Dalam survei awal bulan September lalu, elektabilitas pasangan RIDO mencapai 51,3 persen dan pasangan Pramono-Rano 31,1 persen.
"Jika kecenderungan penurunan elektabilitas Mochamad Ridwan Kamil (RK) - Suswono dan kenaikan elektabilitas Pramono Anung Wibowo - Rano Karno berlanjut, terbuka kemungkinan Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran," demikian keterangan pers Survei PolMark yang dikutip pada Rabu, 20 November 2024.
Hasil survei PolMark juga menunjukkan pasangan Pramono-Rano berkemungkinan meraih suara di atas 50 persen pemilih pada 27 November 2024.
"Kemungkinan terjadinya pilkada satu putaran ini ikut terdukung oleh 'tertahannya' elektabilitas Dharma Pongrekun - Kun Wardana Abyoto pada angka yang tidak signifikan," tambah dalam keterangan tersebut.
Meski masih terbuka kemungkinan Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran, namun menurut hasil survei PolMark kemungkinan itu kecil.