Puan Soroti Isu Kelaparan, Pangan dan Perang di Forum Parlemen G20

Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani.
Sumber :

Jakarta, VIVA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti isu kelaparan atau kerawanan pangan akibat perang dalam G20 Parliamentary Speaker's Summit atau Forum Parlemen G20 (P20) ke-10 di Brasil, Amerika Selatan. Puan menilai ketegangan geopolitik semakin meningkat. 

"Kita hidup di zaman ketegangan geopolitik, perang dan konflik yang sedang meningkat. Mungkin ini masa yang paling berbahaya sejak Perang Dunia ke-2. Singkatnya, dunia sedang menghadapi badai secara bersamaan," kata Puan dalam keterangan resminya, Jumat, 8 November 2024. 

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Politikus PDIP itu juga menyinggung soal krisis global lainnya yang tengah dihadapi dan mengganggu kehidupan masyarakat di seluruh dunia.

Mulai dari pandemi COVID-19, ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim, hingga perang dan berbagai konflik yang tidak hanya meningkatkan kerawanan pangan, tetapi juga energi.

Ditekankan Puan, hampir 700 juta orang atau setara dengan 8,5 persen populasi global di dunia pun masih hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Meningkatnya ketegangan geopolitik dan besarnya persaingan antar negara, lanjut Puan, telah mengalihkan perhatian dunia dari masyarakat miskin. Padahal pengeluaran militer global mencapai 2,4 triliun dolar AS pada tahun 2023 atau setara dengan 2,3 persen PDB global.

Sementara pada periode yang sama tahun 2023, bantuan pembangunan resmi (ODA) berjumlah 223,7 miliar dolar AS atau kurang dari 10 persen belanja global militer.

"Meskipun kita tahu bahwa komunitas internasional mengalami kesulitan untuk mengalokasikan anggaran untuk pendanaan iklim dan membangun sekolah, fasilitas kesehatan, dan kebutuhan pembangunan lainnya untuk negara-negara berkembang," kata mantan Menko PMK tersebut.

Puan lantas mempertanyakan apa jadinya jika dunia bisa mengalokasikan 50 persen belanja militer global atau sekitar 1,2 triliun dolar AS setiap tahun hingga 2030 untuk membantu masyarakat miskin. Puan optimis, pasti hal tersebut akan membawa dampak besar.

“Kita akan memiliki dunia yang berbeda, di mana agenda dunia bebas dari kemiskinan dan kelaparan dapat tercapai pada tahun 2030,” kata Puan.

Forum Parlemen Dunia 2017

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wira Suryantala

Karena itu, Puan berharap P20 dapat membuat parlemen memperbarui komitmen politik untuk mempertajam alokasi anggaran di setiap negara, unuk menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera, baik negara besar dan kecil.

"Kita semua adalah pemimpin politik di negara kita yang dapat membuat perbedaan. Kita dapat memengaruhi pemerintah di negara kita masing-masing, termasuk memengaruhi penyelesaian perselisihan dan perbedaan kita dengan cara damai," imbuhnya.