Khofifah Pamer 738 Penghargaan di Debat Pilgub Jatim Kedua, Luluk Tanggapi Begini

Debat publik Pilgub Jatim kedua di Grand City Convex Surabaya, Minggu, 3 November 2024.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Surabaya, VIVA – Pasangan calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak (Khofifah-Emil) memamerkan ratusan penghargaan yang diterima selama memimpin Pemerintah Provinsi Jawa Timur 2019-2024. Kata Khofifah, penghargaan tersebut merupakan bukti keberhasilan dalam memimpin pemerintahan di Jatim.

Hal itu disampaikan Khofifah saat menyampaikan visi dan misi dalam debat kedua Pilgub Jatim di Grand City Convex Surabaya pada Minggu, 3 November 2024, malam. “Begitu banyak penghargaan yang sudah kita terima, baik regional, nasional, maupun internasional, karena kerja keras kita semua,” katanya.

‘Dan hampir dua hari sekali, kami mendapatkan penghargaan itu, sehingga total yang kami terima 738 penghargaan, karena kerja keras kita semua, kerja ikhlas kita semua, sinergitas kita semua,” ujar Khofifah.

Suasana debat kandidat Pilgub Jatim di Graha Unesa Surabaya.

Photo :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Calon Gubernur Jatim petahana itu mengatakan, penghargaan yang diperoleh Pemprov Jatim selama dia memimpin adalah bukti nyata keberhasilan yang telah dicapai. Salah satunya soal investasi. “Bersyukur, alhamdulillah, bahwa kemajuan yang telah dicapai oleh Provinsi Jawa Timur insya Allah adalah kemajuan yang nyata adanya,” katanya.

“Kami ingin menyampaikan bahwa pada posisi 5 tahun terakhir, investasi di tahun 2023 mencapai titik yang tertinggi dari 5 tahun masa kami menjalankan pemerintahan. Dan catatannya adalah 145 triliun,” ujar Khofifah.

Ia kemudian mengutip hasil penelitian Lee Kuan Yew Institute yang menyebutkan bahwa kondisi di Jatim tersebut adalah iklim investasi terbaik kedua setelah DKI Jakarta. “Kami juga ingin menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur tumbuh inklusif. Itu artinya setiap tumbuh maka akan membuka lapangan pekerjaan,” ucap Khofifah.

Karena itu, papar dia, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim lebih rendah dari TPT nasional. “Dan pada saat yang sama, IPM, Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur sebaliknya lebih tinggi dari IPM nasional,” ujar Khofifah.

Pamer penghargaan yang disampaikan Khofifah tersebut direspons Cagub Jatim nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah. Dia mengatakan, ke depan banyak tantangan yang harus disikapi secara serius. Seluruh pemimpin di dunia berkomitmen untuk mewujudkan tujuan pemerintahan berkelanjutan di tahun 2023.

“Itu artinya Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus memastikan bahwa tidak ada lagi orang miskin, tidak ada lagi orang yang lapar. Dan pendidikan harus tuntas berkualitas, dan 100 persen warganya juga harus punya jamban yang sehat dan bersih,” kata Luluk.

Namun demikian, lanjut Luluk, berdasarkan data yang ia peroleh, ada 19,2 persen dari total rumah tangga di Jatim yang tidak memiliki jamban yang sehat dan bersih. “Dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Jawa Timur juga peringkat 21 dibandingkan dari seluruh Indonesia,” ujar politisi PKB itu.

“Oleh karena itu yang dibutuhkan adalah sebuah kepemimpinan birokrasi yang solutif dan cantik, cerdas, yang adaptif, transparan dan transformatif, juga inovatif kompeten dan antikorupsi. Maka oleh karena itu jangan pernah berbangga kalau kita menerima banyak penghargaan. Apa lah artinya sebuah penghargaan, kalau ternyata rakyat kita masih miskin,” ucap Luluk.

Sementara itu, paslon nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta menyampaikan visi dan misinya, yakni Jawa Timur Resik demi Tercapainya Masyarakat Adil dan Makmur, Berkepribadian, dan Berkeadaban. Paslon dari PDIP ini tidak begitu gamblang menyindir apa yang disampaikan Khofifah-Emil maupun Luluk-Lukman.