Timses Ungkap Sosok 7 Anggota KIM Plus yang Belok ke Pram-Rano: Caleg-caleg Suara Kecil

Ketua timses pemenangan RK-Suswono, Ahmad Riza Patria (tengah) dalam konferensi pers di Media Center RIDO, Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Ketua tim sukses (timses) pemenangan calon gubernur (cagub)-calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad Riza Patria buka-bukaan soal tujuh anggota KIM Plus yang berbelok dan memberikan dukungan ke pasangan Pramono Anung-Rano Karno.

Ariza menyebutkan, tujuh anggota yang berbelok itu merupakan mantan caleg dari partai politik (parpol) KIM yang gagal dalam Pemilu 2024.

"Setelah kami cek adalah caleg-caleg dengan perolehan suara yang sangat kecil, yang tidak signifikan," kata Ariza dalam konferensi pers di Media Center RIDO, Jakarta Selatan, dikutip Jumat, 1 November 2024. 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Ariza menekankan semua orang memiliki hak untuk menyuarakan suaranya, termasuk ketujuh anggota tersebut. Meski begitu, dia menegaskan, sampai saat ini KIM Plus solid memenangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.

"Memang di era demokrasi, ini semua punya hak yang sama, namun ada saja yang lebih-lebihkan. Makanya malam ini kami menyatakan kami semua, 16 partai solid, kompak," ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan, sejumlah mantan calon legislatif DPRD Jakarta dari KIM plus memberi dukungan kepada pasangan calon calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono-Rano.

Hal itu disampaikan oleh salah satu mantan caleg PKB, Ahmad Syukri yang secara terbuka memberi dukungan ke pasangan nomor urut 3 tersebut.

"Iya, berdasar pada keinginan dari konstituen kami yang menginginkan kami untuk membantu memenangkan pasangan Pak Pram dan Bang Doel," kata Ahmad Syukri di Kediaman Pramono Anung, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024.

Ahmad Syukri dan lainnya menilai, sosok Pramono dan Rano Karno merupakan sosok pemimpin yang memanusiakan manusia serta dinilai dapat membuat kondusivitas dalam pembangunan di Jakarta.

"Pemimpin itu sebisa mungkin, jangan membuat kegaduhan. Jangan membuat kebisingan," ujarnya.

Usai pertemuan selama satu jam dengan Pramono Anung, ia menegaskan tidak ada permintaan dukungan dari mantan sekretaris kabinet itu. Sebaliknya, mereka yang akan membantu pemenangan Pramono-Rano di daerah pemilihannya masing-masing.

"Tidak ada Pak Pram minta dukungan. Kami yang akan turun ke masyarakat untuk memenangkan Pak Pram dan Bang Doel," ujarnya.