7 Anggota KIM Plus Dukung Pramono-Rano, Ridwan Kamil: Golongan PDIP Merapat ke Kami Juga Ada

Ridwan Kamil-Suswono Debat Kedua, Calon Gubernur dan Wakil DKI JAKARTA 2024
Sumber :
  • Tim Dokumentasi RIDO

Jakarta, VIVA – Calon gubernur di Pilkada Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, angkat bicara soal adanya mantan calon legislatif (caleg) DPRD Jakarta dari anggota Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus, yang beralih dukungan ke pasangan Pramono Anung-Rano Karno.

Menurut RK, hal seperti itu adalah suatu dinamika yang biasa terjadi. Terutama jelang pencoblosan. Dimana Pilkada serentak 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024. 

"Gini, dinamika selalu ada," kata Ridwan Kamil kepada wartawan di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 31 Oktober 2024.

Mantan Gubernur Jawa Barat itu menjelaskan, dari PDIP juga ada yang merapat dan memberikan dukungan untuknya dan cawagub Suswono. Namun, dia tak menyampaikannya secara terbuka ke publik.

"Golongan PDIP yang sudah merapat ke kami juga ada, tapi tidak saya sampaikan secara terbuka karena buat apa juga. Lebih kepada pribadi-pribadi yang bersimpati ke saya kan," jelasnya. 

"Kan dari survei juga sama, betul 70 persen pemilih PDIP ke sana. Tapi kan ke kami ada 25 persen. Paham nggak? Berarti kan ada pemilih PDIP yang bersimpati ke RIDO," sambung RK.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah mantan calon legislatif DPRD Jakarta dari KIM Plus memberi dukungan kepada pasangan calon calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono-Rano. Padahal pengusung Ridwan Kamil-Suswono adalah partai-partai dari KIM Plus.

Hal itu disampaikan oleh salah satu mantan Caleg PKB, Ahmad Syukri yang secara terbuka memberi dukungan ke pasangan nomor urut 3 tersebut.

"Iya, berdasar pada keinginan dari konstituen kami yang menginginkan kami untuk membantu memenangkan pasangan Pak Pram dan Bang Doel," kata Ahmad Syukri di Kediaman Pramono Anung, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024.

Ahmad Syukri dan lainnya menilai, sosok Pramono dan Rano Karno merupakan sosok pemimpin yang memanusiakan manusia. Serta dinilai dapat membuat kondusivitas dalam pembangunan di Jakarta.

"Pemimpin itu sebisa mungkin, jangan membuat kegaduhan. Jangan membuat kebisingan," lanjutnya.

Usai pertemuan selama satu jam dengan Pramono Anung, ia menegaskan tidak ada permintaan dukungan dari mantan sekretaris kabinet itu. Sebaliknya, mereka lah yang akan membantu pemenangan Pramono-Rano di daerah pemilihannya masing-masing.

"Tidak ada Pak Pram minta dukungan. Kami yang akan turun ke masyarakat untuk memenangkan Pak Pram dan Bang Doel," ujarnya.