Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono Unggul Sangat Tipis dari Pramono-Rano, Hasil LSI Denny JA

Debat Pertama Pilkada DKI Jakarta 2024
Sumber :
  • Tim Dokumentasi RIDO

Jakarta, VIVA –  Persaingan antara pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan Pramono Anung-Rano Karno, di Pilkada Jakarta, semakin serus. Elektabilitas kedua pasangan ini berdasarkan hasil survei LSI Denny JA, sangat tipis sekali.

Adapun pasangan nomor urut 1 yakni RK-Suswono elektabilitasnya 37,4 persen. Kemudian, pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno 37,1 persen membuntuti secara ketat di bawahnya.

"Pasangan KIM Plus, Ridwan Kamil-Suswono, mendapat elektabilitas 37,4 persen, sedikit unggul dari pasangan PDIP, Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel), yang memperoleh 37,1 persen. Pasangan independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, meraih 4,0 persen, sementara 21,5 persen responden belum menentukan pilihan," ujar Direktur LSKP-LSI Denny JA, Sunarto Ciptoharjono dalam keterangannya, Rabu 30 Oktober 2024.

Mesin KIM Plus Kurang Efektif

LSI Denny JA turut mengungkap alasan pasangan calon yang didukung oleh KIM Plus tidak begitu unggul secara signifikan di Jakarta. Sunarto menuturkan salah satu alasannya yakni mesin partai KIM Plus kurang efektif.

"Banyak pemilih PKS, Golkar, PKB, Demokrat, PPP, dan Nasdem cenderung memilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno dari pada pasangan yang diusung partai mereka sendiri," kata dia.

Sunarto menyebut saat ini justru kondisi berbalik. Pasalnya, PDIP sekarang lebih solid karena mayoritas anggotanya mendukung pasangan nomor urut 3.

"Ini menjadi pekerjaan besar bagi Ridwan Kamil - Suswono. Mengapa pemilih dari partai
pengusungnya sendiri, Golkar (Ridwan Kamil) dan PKS (Suswono), lebih banyak memilih
Pramono dan Rano Karno. Ada jarak yang lebar antara keputusan elit partai dan massa
partai," jelasnya.

Bahkan, alasan lainnya yakni pasangan RK-Suswono kini kurang diterima oleh komunitas Betawi. Rano Karno dengan kisah “Si Doel” lebih menempel di memori pemilih Betawi.

"Ketiga, popularitas Ridwan Kamil sebanding dengan Rano Karno, dengan angka 97 persen keduanya, yang berarti tidak ada keunggulan signifikan dalam hal pengenalan figur. Untuk kasus Jakarta, Cagub Pramono banyak didongkrak oleh cawagubnya," paparnya.

Diketahui, survei LSI Denny JA dilaksanakan pada 16-22 Oktober 2024. Responden dari penelitian ini mencapai 800 orang yang diwawancara lewat tatap muka.

Jajak pendapat itu menggunakan metode multistage random sampling. Toleransi kesalahan atau margin of error dari survei tersebut kurang lebih 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.