Debat Kedua Pilkada Saling Serang, Dharma Pongrekun: Enggak Tuntas karena Waktunya Dibatasi

Dharma Pongrekun Debat Kedua, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024
Sumber :
  • Youtube KPU DKI

Jakarta, VIVA – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun merasa kecewa karena saling serang dalam debat kedua Pilgub Jakarta 2024 tak tuntas. Menurutnya, akan lebih seru saling serangnya jika waktu debat tak dibatasi.

Diketahui, debat kedua Pilgub Jakarta tahun 2024 digelar di Beach City International Stadium (BCIS), Jakarta Utara, Minggu, 27 Oktober 2024 malam.

"Sebenernya sayangnya gini, sayangnya serang nyerangnya nggak tuntas karena waktunya dibatasi," ujar Dharma Pongrekun kepada wartawan dikutip Senin 28 Oktober 2024.

Cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Dia menuturkan bahwa dirinya sudah maksimal dalam debat kedua Minggu malam tadi. Dia juga mengaku bakal melakukan evaluasi atas debat kedua yang baru saja rampung digelar.

"Ya, seperti yang lalu-lalu aja. Kami berusaha maksimal, tapi semua kami ikutin saja prosesnya. Karena bagaimanapun juga, ini seperti kuis," kata dia.

Tak lupa, Dharma kembali menjelaskan tentang Covid-19 ketika debat kedua berlangsung. Dia yakin dalam Pilgub Jakarta 2024 ini masih bisa dimenangkan oleh paslon nomor urut dua tersebut. "(Yakin menang) Saya optimis kalo kalian dukung saya," tuturnya.

Diketahui, debat kedua Pilkada Jakarta 2024 ini akan digelar mulai pukul 19.00 WIB dengan durasi 150 menit. Tema debat kedua Pilkada Jakarta adalah Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.

"Tema sendiri soal Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial," ujar Anggota KPU DKI Fahmi Zikrillah kepada wartawan, Senin, 21 Oktober 2024.

Fahmi menjelaskan ada sedikit perbedaan dalam teknis debat, karena melibatkan masyarakat. Ia menambahkan masyarakat dapat bertanya secara langsung kepada para calon gubernur dan wakil gubernur sesuai dengan tema yang diangkat. Ia menambahkan sesi yang melibatkan masyarakat hanya satu segmen saja.

"Nanti masyarakat dapat menyampaikan pertanyaan secara langsung. Tentu kami akan lakukan FGD terlebih dahulu dengan mengundang perwakilan dari komunitas-komunitas masyarakat yang terkait dengan tema yang akan diangkat," ujar Fahmi.