Pramono Anung: Penerima KJP Rata-rata Belum Pernah Lihat Monas, Nanti Kami Gratiskan

Pramono Anung Debat Kedua, Calon Gubernur dan Wakil DKI JAKARTA 2024
Sumber :
  • Youtube KPU DKI

Jakarta, VIVA – Calon Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung, mengatakan bahwa dirinya bersama dengan Rano Karno alias Si Doel jika dipercaya untuk memimpin Jakarta atau terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta nanti, maka dirinya akan sungguh-sungguh mengentaskan perbedaan atau dipasritas dan kemiskinan.

Dalam visi dan misi yang disampaikan saat debat kedua Pilgub DKI Jakarta 2024, Pramono berjanji mengentaskan kemiskinan mulai dari penerima kartau jakarta pintar (KJP).

"Saya dengan bang Doel akan bekerja dengan sungguh-sungguh, yang utama dan paling utama mengentaskan kemiskinan untuk itu yang pertama, kartu jakarta pintar sangat diharapkan untuk warga Jakarta," ujar Pramono saat debat kedua, Minggu 27 Oktober 2024.

Pramono menjelaskan bahwa KJP tidak lagi terpusat di Rawa Bunga saja. Melainkan, penyelesaian KJP itu harus selesai untuk masing-masing kecamatan, 44 kecamatan yang ada di Jakarta.

Debat Kedua, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI JAKARTA Tahun 2024

Photo :
  • Youtube KPU DKI

"Bagi penerima KJP, mereka rata-rata belum pernah melihat Monas, Taman Mini kemudian Ancol, museum, dan juga ragunan, untuk itu penerima KJP akan kami gratiskan untuk bisa melihat tempat-tempat tersebut," kata Pramono.

Mantan Seskab itu, menuturkan bahwa penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) nantinya tidak mesti setiap tahun dievaluasi.

"Secara khusus untuk KJMU atau Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul tidak dievaluasi setiap tahun, mereka akan mendapatkan langsung hingga selesai kuliahnya ditanggung oleh pemerintah," bebernya.

Diketahui, debat kedua Pilkada Jakarta 2024 ini akan digelar mulai pukul 19.00 WIB dengan durasi 150 menit. Tema debat kedua Pilkada Jakarta adalah Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.

"Tema sendiri soal Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial," ujar Anggota KPU DKI Fahmi Zikrillah kepada wartawan, Senin, 21 Oktober 2024.

Fahmi menjelaskan ada sedikit perbedaan dalam teknis debat, karena melibatkan masyarakat. Ia menambahkan masyarakat dapat bertanya secara langsung kepada para calon gubernur dan wakil gubernur sesuai dengan tema yang diangkat. Ia menambahkan sesi yang melibatkan masyarakat hanya satu segmen saja.

"Nanti masyarakat dapat menyampaikan pertanyaan secara langsung. Tentu kami akan lakukan FGD terlebih dahulu dengan mengundang perwakilan dari komunitas-komunitas masyarakat yang terkait dengan tema yang akan diangkat," ujar Fahmi.