Golkar Dapat 8 Kursi Menteri, Dave Laksono: Hasil Lobi Bahlil

Dave Laksono.
Sumber :
  • Istimewa/Ryan Rizki

Jakarta, VIVA – Partai Golkar memperoleh delapan kursi menteri di Kabinet Merah Putih era Presiden RI Prabowo Subianto. Delapan kursi itu diakui Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia diperoleh karena memberikan jatah kursi Ketua MPR RI ke Partai Gerindra. 

Terkait hal itu, politisi Partai Golkar, Dave Laksono merespons. Dia menyebutkan, delapan kursi menteri yang diperoleh Golkar itu merupakan hasil lobi Bahlil.

"Pak Bahlil dengan kemampuan beliau melobi, hasil meyakinkan para mitra-mitra koalisi," kata Dave kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Oktober 2024.

Tak hanya ke mitra koalisi, negosiasi Bahlil itu juga sukses dilakukan ke Prabowo Subianto selaku Presiden RI. Sehingga, Golkar memperoleh kursi menteri paling banyak dibandingkan partai politik lain.

Dave Laksono, anggota Komisi I DPR.

Photo :
  • VIVA/Lilis Kholisatussurur

"Dan khususnya Presiden untuk menempatkan kader-kader Golkar dengan jumlah yang cukup signifikan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan, partainya mendapatkan jatah delapan kursi menteri di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto karena memberikan jatah kursi Ketua MPR RI ke Partai Gerindra.

Menurut dia, pertukaran jatah kursi hingga lobi-lobi untuk mendapatkan delapan kursi menteri itu tak lepas dari peran mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Menurutnya pemberian jatah kursi Ketua MPR RI dari Partai Golkar ke Gerindra hingga dijabat oleh Ahmad Muzani, telah melalui suatu konsensus.

"Nah, karena sudah terjadi, saya buka semuanya saja," kata Bahlil saat menyampaikan sambutan di acara Hari Ulang Tahun Ke-60 Partai Golkat di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.

Semula, dia mengungkapkan, Golkar hanya diproyeksikan mendapatkan lima kursi menteri dalam kabinet. Awalnya lima jatah menteri itu termasuk dirinya yang menjabat sebagai ketua umum partai, tetapi dia menolak kesepakatan tersebut.

"Kalau saya jadi Ketum Golkar kemudian jadi menteri mengambil jatah ketum Golkar, berarti saya tidak memboboti Golkar, tapi saya kemudian mengurangi jatah Golkar. Saya enggak mau," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.

Kemudian, kata dia, kursi menteri yang akan didapat oleh Partai Golkar disepakati berjumlah enam kursi.

Selain itu, dia mengatakan bahwa mantan ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun tetap dipertahankan untuk menjadi menteri karena memiliki kualitas yang luar biasa, sehingga kursi menteri bertambah menjadi tujuh.

Terakhir, menurutnya, kursi Ketua MPR RI pun ditukar hingga menjadi jatah Partai Gerindra yang ia sebut sebagai partai sahabat. Dengan begitu, menurutnya, jumlah menteri yang menjadi jatah bagi partai Golkar berjumlah delapan menteri.

"Alhamdulillah jadi menjadi delapan. Jadi ini adalah sebuah kesempatan yang baik untuk kita mengabdi kepada pemerintahan," katanya.

Kini pada Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto, terdapat delapan kader Partai Golkar yang menjadi menteri, yaitu:

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

2. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

3. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia

4. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid

5. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid

6. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji

7. Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Maman Abdurahman

8. Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo.