Muzani Minta Kabinet Merah Putih Jadikan Pidato Presiden Prabowo Garis Perjuangan

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA -- Ketua MPR RI, Ahmad Muzani meminta para menteri, wakil menteri, dan kepala badan/lembaga Kabinet Merah Putih untuk menjadikan pidato Presiden Prabowo Subianto sebagai garis perjuangan dalam menjalankan tugas.  

Pidato yang dimaksud Muzani adalah pidato perdana Prabowo seusai dilantik sebagai presiden di sidang paripurna MPR, Minggu, 20 Oktober 2024.

Sekjen Partai Gerindra itu menyebutkan, pidato Prabowo itu merupakan visi dan program besar pemerintahan lima tahun mendatang. 

"Pidato panjang dari Presiden Prabowo kemarin di hadapan MPR adalah sebuah visi bersama, program besar yang menjadi garis besar bagi perjuangan pada pemerintahan, yang akan datang, karena itu mau berharap itu menjadi garis perjuangan bagi setiap kementerian," kata Muzani seusai menghadiri pelantikan menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. 

Ketua MPR RI Ahmad Muzani

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Muzani berharap pada menteri, wamen, dan kepala lembaga/badan Kabinet Merah Putih membantu sepenuhnya dalam mewujudkan program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. 

Dia menjelaskan, jajaran Kabinet Merah Putih dapat menjadikan pidato Prabowo sebagai pegangan dalam bekerja. Tidak hanya mengenai target yang ingin dicapai, melainkan juga menyangkut hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. 

"Karena itu kami berharap program yang dilakukan akan semakin jelas, mudah-mudahan pemerintahan Prabowo-Gibran akan semakin efektif semakin dirasakann olah rakyat," ujarnya. 

Dalam kesempatan sama, Muzani juga merespons soal jumlah kementerian yang bertambah dari 34 kementerian menjadi 48 kementerian. Dia mengatakan, bertambahnya jumlah kementerian diiringi dengan bertambahnya jumlah kementerian koordinator. Dengan demikian, koordinasi antarkementerian dapat berjalan dengan baik. 

"Makanya jumlah menteri koordinatornya banyak supaya ada komunikasi efektif di antara semua menteri yang jumlahnya bertambah," ujarnya.