KPU Jakarta Mulai Distribusikan 8 Juta Surat Suara Pilkada
- KPU
Jakarta, VIVA – Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Wahyu Dinata bersama Anggota KPU Jakarta Nelvia Gustina dan Dody Wijaya melakukan monitoring loading pengiriman surat suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2024 di PT. Percetakan Gramedia Cikarang, Bekasi, Kamis, 17 Oktober 2024.
"PT. Percetakan Gramedia Cikarang selaku penyedia pencetakan surat suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta mulai mendistribusikan logistik surat suara Pilkada Tahun 2024. Loading surat suara mulai dilakukan sejak pukul 09.00 pagi dan pukul 14.00 siang ini surah mulai diberangkatkan untuk surat suara wilayah Jakarta Timur dan disusul oleh Jakarta Selatan serta Jakarta Barat" kata Ketua Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Provinsi DKI Jakarta Nelvia Gustina dalam keterangannya, Jumat, 18 Oktober 2024.
Rencananya, loading dan pengiriman surat suara yang diproduksi oleh PT. Percetakan Gramedia Cikarang dilakukan secara bertahap yang dimulai dari Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta Utara dan yang terakhir Jakarta Pusat.
Adapun jumlah surat suara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2024 adalah sebanyak 8.425.775 dengan rincian Kepulauan Seribu sebanyak 21.452, Jakarta Pusat 834.814, Jakarta Utara 1.380.420, Jakarta Barat 1.959.007, Jakarta Selatan 1.794.204 dan Jakarta Timur sebanyak 2.435.878 surat suara.
Sebelumnya, Anggota KPU RI August Mellaz memastikan logistik pemilu untuk daerah terluar Indonesia bakal tiba tepat waktu menjelang Pilkada serentak 2024. Dia pun menekankan pentingnya pemetaan daerah dengan akses transportasi terbatas.
"Jadi, peta daerah terkait dengan daerah-daerah yang akses transportasinya terbatas itu yang kami petakan terlebih dahulu," kata Mellaz kepada awak media dikutip Senin, 14 Oktober 2024.
Menurut Mellaz, saat ini logistik pemilu sudah memasuki tahap pencetakan. Mellaz mengungkapkan, distribusi ke daerah akan segera dilakukan.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan, distribusi logistik ke daerah dengan akses sulit tidak akan mengalami banyak kendala, mengingat pengalaman dari Pemilu 2024 sebelumnya. "Kalau lihat pengalaman Pemilu 2024, relatif tidak banyak mengalami kendala yang berarti," ujarnya.