Bobby Nasution Mau Tingkatkan UMKM di Sumatera Utara dengan Sistem Digital

Cagub Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution.(istimewa/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Sumatera Utara, VIVA - Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution menegaskan siapkan program peningkatan UMKM di Sumatera Utara. Salah satunya, menjadikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara sebagai market produk-produk UMKM tersebut. 

Hal itu diungkapkan oleh Bobby ketika bertemu dengan seratusan lebih enterpreneur dan mahasiswa Kota Tebing Tinggi dalam acara bertajuk Enterprenuer Day di Kawan Koffie pada Senin, 14 Oktober 2024. Ia mengatakan program tersebut telah dilakukannya saat menjadi Wali Kota Medan. 

Di hadapan para enterpreneur muda dan mahasiwa tersebut, Bobby menuturkan apa yang dilakukannya untuk memajukan UMKM Kota Medan. Dirinya memanfaatkan anggaran makan minum Pemkot Medan sebesar Rp60 miliar setahun untuk memajukan UMKM. 

“Saya membuat kebijakan setiap acara rapat Kepala OPD dan sebagainya, makan minumnya wajib produksi pelaku UMKM. Saya tidak mau makanan atau minuman yang dibeli produk yang tokonya sudah menyebar di wilayah Kota Medan. Syaratnya cuma satu, buat sistem digital untuk e-katalog. Dengan begitu, para pelaku UMKM di Medan semakin maju. Inilah yang nanti saya terapkan di Pemprov Sumut bila terpilih,” ungkapnya. 

Cagub Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution.(istimewa/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Begitu juga untuk para pelaku UMKM sektor pakaian. Setiap Selasa, kata dia, ASN lingkungan Pemkot Medan memakai pakaian kasual yang merupakan produk UMKM lokal. Selain itu, Pemkot Medan juga membuat Plaza UMKM yang menjual seluruh produk UMKM Kota Medan. 

“Produk UMKM kita kualitasnya tidak kalah dengan yang lain. Saya banyak pergi ke daerah dan bertemu dengan banyak pelaku UMKM. Persoalan yang mereka hadapi, mulai dari bantuan modal, kemasan, menambah pasar dan lainnya. Persoalan modal biasanya bagi mereka yang baru memulai. Sedangkan, bagi yang ingin memulai, saya sampaikan segera lakukan. Jangan menunggu. Yakin bisa terlaksana,” jelasnya. 

Dengan program tersebut, menjadi alasan mereka tidak memberikan bantuan modal berusaha kepada para pelaku UMKM. Sebab, bila modal diberikan, maka sebulan dua bulan bisa habis akibat barang tidak laku. Dengan cara seperti itu, market UMKM semakin jelas. 

Selain itu, program ini juga secara tidak langsung memberikan kepastian berusaha kepada pelaku UMKM. Produk mereka bisa laku terjual. “Dengan program ini nantinya Pemkab, Pemko dan Pemprov Sumut harus menjadi market para pelaku UMKM,” pungkasnya.