Ketua MPR Pastikan Undang Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud saat Pelantikan Prabowo-Gibran

Ahmad Muzani resmi dilantik menjadi Ketua MPR RI bersama 8 Wakil Ketua
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Ketua MPR RI Ahmad Muzani memastikan bahwa pada pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal mengundang para kontestan Pilpres 2024 lalu. 

Mereka di antaranya yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pelantikan Prabowo-Gibran akan dihelat pada 20 Oktober 2024, tepatnya pukul 10.00 WIB di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta. 

"Insya Allah pelantikan akan dihadiri oleh sejumlah tokoh. Kami akan mengundang kandidat presiden dan kandidat wakil presiden dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 kemarin," kata Muzani di Gedung MPR RI, Rabu, 9 Oktober 2024.

Ahmad Muzani resmi dilantik menjadi Ketua MPR RI bersama 8 Wakil Ketua

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Namun, Muzani belum bisa memastikan apakah mereka semua yang diundang akan hadir dalam agenda pelantikan tersebut atau tidak. 

"Pimpinan MPR baru menyetujui bahwa mereka semuanya akan kita undang dalam acara pelantikan, dan kami akan segera menyampaikan undangan kepada beliau-beliau," ujarnya. 

Muzani mengatakan, pihaknya juga mengundang Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin serta mantan presiden dan wakil presiden lainnya. 

"Tentu saja Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin akan kami undang untuk hadir dalam rencana pelantikan," kata Muzani. 

Selain itu, kata Politkus Partai Gerindra ini, sejumlah kepala negara sahabat juga akan diundang pada agenda pelantikan tersebut. "Rencananya juga akan hadir sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan dari negara-negara sahabat," katanya. 

Muzani berharap proses pelantikan nanti berjalan lancar, sehingga bisa menunjukkan kepada dunia internasional kalau Indonesia bisa kembali bersatu usai gelaran Pemilu 2024 lalu. 

"Tunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang bersatu, bangsa yang rukun, bangsa yang terus menjunjung martabat demokrasi, meskipun dalam suasana perbedaan perasaan pilpres dan pada akhirnya kita satu untuk bangsa dan negara," ujarnya.