Gus Ipul Tegaskan NU Tak Ikut Campur Penyusunan Kabinet Prabowo

Menteri Sosial Gus Ipul dan Kepala BNPT Irjen Pol Eddy Hartono
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Jakarta, VIVA - Sekretaris Jenderal Nahdlatul Ulama (NU) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan belum ada pembicaraan apa pun antara calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto dengan NU tentang kursi kabinet pada pemerintahan mendatang.

"Belum, kalau soal itu, belum ada. Ya kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden. Kami beri dukungan penuh, mudah-mudahan sukses, lancar. Jadi, enggak ada pembicaraan apa pun terkait dengan kabinet," kata Gus Ipul yang juga Menteri Sosial ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 30 September 2024, usai mendampingi kelompok disabilitas bertemu Presiden RI Joko Widodo.

Gus Ipul menyatakan bahwa NU menyerahkan susunan kabinet kepada Prabowo Subianto setelah calon presiden terpilih ini menjadi Presiden RI periode 2024-2029.

Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 25 September 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

"Kami enggak ikut-ikut. Jadi, kami serahkan sepenuhnya. Kami percaya sepenuhnya, dan kami tahu bahwa Pak Prabowo akan memilih orang-orang yang dianggap mampu untuk membantu melaksanakan visi dan misinya. Jadi, kami serahkan sepenuhnya," ujarnya.

Sementara itu, juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebutkan terdapat tiga kriteria bagi calon menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Pak Prabowo memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila bisa memenuhi syarat yang diberikan Pak Prabowo," kata Dahnil beberapa waktu lalu.

Dahnil menyebutkan ketiga kriteria tersebut, yakni calon menteri dalam kabinet harus memiliki integritas, seiring dengan komitmen Prabowo yang ingin memberantas korupsi.

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak

Photo :
  • ANTARA/Agatha Olivia Victoria

Kedua, harus memiliki kompetensi. Menurut Dahnil, sejak awal Prabowo ingin membentuk kabinet zaken atau kabinet menteri yang mengurus berbagai hal spesifik dalam pemerintahan sehingga calon menteri Prabowo nantinya harus memiliki kompetensi.

Kriteria ketiga, yaitu harus loyal terhadap Prabowo selaku panglima tertinggi dalam pemerintahan.

Sejauh ini, kata Dahnil, Prabowo sudah mengantongi beberapa nama yang akan dipilih sebagai menteri dalam kabinetnya. (ant)