Pramono Ingin JIS Seperti Old Trafford yang Terkoneksi dengan Transportasi Umum
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA – Calon gubernur Jakarta, Pramono Anung mengungkapkan alasannya yang ingin membenahi Jakarta Internasional Stadium atau JIS, dari pada membuat venue baru jika dirinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta periode 2024-2029 nantinya.
Ia menilai, membangun sebuah stadion bukan hal yang mudah untuk dilakukan oleh seorang gubernur sekalipun.
"Contoh pertanyaan JIS paling seksi, ketika saya ditanya tentang JIS, ada yang mengatakan akan membangun JIS baru, kalau saya nggak mungkin," ujar Pramono kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Senin, 23 September 2024.
Eks Sekjen DPP PDIP itu menyinggung masalah pembebasan lahan di area sekitar JIS. Menurutnya, penyelesaian pembebasan lahan sudah dimulai sejak zaman Soeharto.
"Kebetulan 2001-2022 saya sekretaris Megawati, mengeluarkan keputusan untuk petani di Kampung Bayam itu boleh bertani di sana karena krisis moneter pada saat itu," katanya.
Kemudian, pembebasan lahan di sekitar kawasan JIS berlanjut hingga era Jokowi menjadi Gubernur Jakarta. Setelah itu, kata Pramono, JIS mulai dibangun di era Anies Baswedan.
Maka dari itu, salah satu cara untuk membenahi JIS dengan memperbaiki transportasi menuju ke area stadium.
"Apa yang saya akan selesaikan terhadap JIS? Begitu MRT mentok sampai Ancol, sekarang dibangun sampai Ancol 2026 sudah selesai, jangan ke kiri karena ke kiri permintaan pengembang. Ke kanan masuk ke JIS. Sehingga JIS menjadi transportasi umum dari mana pun akan mudah sampai ke JIS," kata cagub di Pilgub Jakarta yang didukung PDIP, Hanura dan Partai Ummat itu.
Ia mengaku akan meniru konsep pembenahan transportasi menuju stadion-stadion hebat di luar negeri. Misalnya, stadion Old Trafford, Chelsea, dan Wembley Stadion.
"Dan ini belajar dari mana? Belajar dari negara sudah mapan Old Trafford, Chelsea, dan Wembley Stadion selalu di bawahnya ada transportasi umum. Ini kan nggak ada. Kemarin nonton Bruno Mars senang begitu pulang jalan kaki, sehingga ada beban yang tidak terselesaikan," tuturnya.