Jurus Ridwan Kamil Atasi Pinjol di Jakarta, Efektifkah?

Bakal cagub Jakarta, Ridwan Kamil atau RK di kawasan Jakarta Timur, Rabu, 18 September 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Bakal calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil atau RK memiliki sebuah program pinjaman tanpa agunan atau Kredit Mesra untuk mencegah masyarakat terlilit hutang pinjaman online (pinjol). Program tersebut akan berjalan jika dirinya dan Suswono terpilih menjadi Gubernur Jakarta periode 2024-2029.

"Justru itu jawaban supaya mereka tidak terpinjol karena dikelola oleh pemerintah. Kalau diserahkan kepada hukum pasar, mereka jadi korban pinjol. Untuk melawan pinjol, maka pemerintah mengorganisasikan cara-cara pinjaman yang bisa dikendalikan dengan baik oleh peraturan pemerintah," kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Cililitan, Jakarta Timur, Minggu 22 September 2024.

Ridwan Kamil mengatakan program Kredit Mesra sudah pernah dijalankan dan sukses di Jawa Barat saat dirinya menjabat sebagai gubernur di sana. Sehingga, ia yakin program itu tak akan menimbulkan kendala berarti di Jakarta. 

"Sudah saya buktikan, bukan gagasan baru, silahkan google namanya Kredit Mesra Jawa Barat," kata Ridwan Kamil.

Adapun program Kredit Mesra dijalankan RK untuk masyarakat yang terkena PHK dan kendala ekonomi lainnya. Nantinya masyarakat dapat meminjam sejumlah uang ke pemerintah tanpa agunan, asalkan ada lima orang yang menjadi penjaminnya.

Selain menjanjikan program Kredit Mesra, RK juga menawarkan program pemberian kucuran dana sebesar Rp200 juta per RT/RW di Jakarta. Uang itu nantinya dapat digunakan masyarakat untuk mengadakan acara atau membeli kebutuhan untuk lingkungannya.

Bakal cagub Jakarta, Ridwan Kamil dalam acara Apel Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang diselenggarakan DPD Partai Golkar Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 September 2024.

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

RK menyebut pihaknya juga sudah memilki skema kontrol agar tidak ada penyalahgunaan dana tersebut. 

"Itu (mekanisme kontrolnya) sangat teknis, ya, kalau boleh tidak sekarang, karena ada 70-an program. Kalau dibedah teknis, sampai subuh tidak akan selesai. Tapi intinya di zaman kami RW diberdayakan, warga boleh mendesain sendiri masa depannya, tidak semua harus campur tangan, gubernur gimana RW-nya aja," tutur dia.