Pramono Janji Hidupkan Kembali RPTRA Kalijodo Era Ahok Jika Terpilih jadi Gubernur

Dok. Istimewa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA - Bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan ingin menghidupkan kembali Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Barat, yang merupakan peninggalan mantan gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kalijodo sebelumnya dikenal sebagai tempat prostitusi terbesar di Jakarta, namun pada masa Ahok menjabat gubernur lokasi prostitusi itu digusur dan dijadikan Rumah Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

"Saya tidak akan menyampaikan membangun Jakarta 'fly over' yang tinggi-tinggi, udah enggaklah; saya akan membangun dari bawah. Apa sih yang diinginkan rakyat. Apa sih yang diinginkan warga miskin kota. Bagaimana persoalan kampung Bayam bisa diselesaikan. Bagaimana Kalijodo bisa dihidupkan kembali," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta, dikutip pada Kamis, 12 September 2024.

RPTRA dan RTH Kalijodo.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

"Jadi, Kalijodo yang dimaksud adalah yang sudah dibangun oleh Pak Ahok, bukan Kalijodo-nya, yang sudah baik kita lakukan perbaikan."

Di sisi lain, Pramono mengungkapkan dirinya tak muluk-muluk ingin membangun Jakarta seperti Dubai. Ia berjanji akan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat.

"Saya tidak muluk-muluk, misalnya membangun seperti Dubai, itu enggak. Tetapi saya akan memulai dengan hal-hal yang kecil, apa yang jadi persoalan masyarakat di bawah," ujar Pramono.

Sekretaris Kabinet itu juga bakal mengatasi seluruh permasalahan di Jakarta, salah satunya yaitu polusi udara. Ia juga akan membantu masyarakat untuk bisa mendapat pekerjaan yang layak.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

"Terus juga KJP, KIP yang tidak transparan, lalu PPSU yang terlalu ditumpangi oleh beberapa kepentingan," kata dia.

Di sisi lain, Pramono akan bersedia mendengarkan aspirasi masyarakat jika dirinya berhasil memimpin Jakarta kelak. Ia akan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusannya nanti.

"Apa sih yang diinginkan rakyat? Apa sih yang diinginkan warga miskin kota? Bagaimana persoalan Kampung Bayam bisa diselesaikan," ujarnya.