Politikus Senior PDIP Ungkap Misi Rencana Pertemuan Megawati-Prabowo
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA - Politikus senior PDIP Aria Bima meminta kepada masyarakat untuk tidak mengaitkan pertemuan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden Terpilih 2024, Prabowo Subianto ke arah transaksional politik.
"Yang tidak boleh, pertemuan dua tokoh itu dikaitkan dengan hal-hal yang sangat transaksional apalagi dengan koalisi dan tidak koalisi; kemudian berapa jatah [menteri] yang akan dinegosiasikan, enggak ada itu," kata Aria Bima kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa, 10 September 2024.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu yakin pertemuan Megawati dan Prabowo pasti terjadi. Aria juga yakin pertemuan tersebut akan memberikan suasana yang teduh.
"Pertemuan antartokoh politik, antartokoh bangsa, apalagi setingkat ibu Megawati dan pak Prabowo, saya yakin seyakinnya pasti akan bertemu, supaya ada suasana yang lebih teduh, bagaimana pertemuan itu memberikan suasana rakyat, suasana bangsa ini, semakin lebih bersatu," kata dia.
Di sisi lain, Aria mengatakan PDIP sangat paham dengan Prabowo sebagai pemenang Pilpres tentu memiliki hak prerogatif. Ia juga yakin pertemuan Prabowo dengan Megawati akan ada koneksi di antara keduanya.
"PDIP sangat paham betul bagaimana Pak Prabowo sebagai Pilpres, pemenang Pemilu, tentu akan punya prerogatif; pertemuan itu akan tahu suasana batin: kalau Pak Prabowo memerintah, itu akan seperi apa ke depan. Tadi disebutkan harus ada interkoneksitas antargenerasi dan antarpemimpin bangsa ini. Itu saya kira akan dibicarakan," katanya.
"Saya kira pertemuan itu menjadi penting, suasana kebatinan keduanya akan saling mengetahui terutama nanti pada saat Pak Prabowo memimpin pemerintahan, Ibu Mega selaku PDIP, menjadi mitra Pak Prabowo di dalam proses demokrasi sebagai konsekuensi pemilihan langsung," ujarnya.