Rano Karno Bicara Soal Program Sumur Resapan hingga Rumah DP Rp 0
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Bakal calon Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno buka suara soal sejumlah program kontroversial dari era Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Anies Baswedan. Program ini di antaranya sumur resapan dan rumah down payment (DP) Rp 0.
Rano menilai, untuk sumur resapan saat digagas oleh Anies lantaran hujan masih sering terjadi beberapa tahun lalu. Karena itu, Anies membuat sumur resapan untuk menangani banjir. Namun, saat ini hal yang menjadi perhatian adalah pergerakan matahari.
"Dulu curah hujan tinggi, sekarang (es di) Alaska itu sudah mencair. Jadi, sekarang yang dikhawatirkan adalah perubahan matahari. Sekarang kita merasakan, Jakarta hari ini bisa 41 derajat," ujar Rani di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 7 September 2024.
Artinya, kata dia, bukan berarti hujan tidak terjadi, tapi hujan fasenya akan tidak sebesar waktu itu (zaman Anies). “Karena waktu itu Mas Anies, Ahok, atau siapa pun, (pakai) biopori, bor tanah (untuk membuat sumur resapan)," ujarnya.
Rano mengakui di kampung halamannya juga membuat sumur resapan. Di mana, dia juga merupakan orang yang menggagas sumur resapan di kampung halamannya.
Akan tetapi, karena perubahan iklim, Rano ingin agar Jakarta memiliki lebih banyak ruang terbuka hijau. Sehingga, jika dia memenangkan Pilkada Jakarta nantinya akan menamam lebih banyak pohon di Jakarta.
"Sekarang beda lagi, ini iklim sudah berubah, panasnya luar biasa. Kalau harus diberi contoh menanam, ruang terbuka hijau. Jadi, setiap konsep pasti berdasarkan apa yang terjadi," jelasnya.
Sementara itu, Rano menilai akan sulit untuk merealisasikan rumah DP Rp 0 yang berbentuk apartemen atau hunian vertikal. Sebab, untuk rumah rumah tidak mungkin dibeli dengan DP Rp 0.
Namun, dia tidak menampik bahwa masyarakat Jakarta saat ini memerlukan hunian vertikal sebagai solusi atas kebutuhan akan hunian. Hanya saja, hunian vertikal atau apartemen akan dibangun di lokasi tertentu.
"Kemudian vertikal itu salah satu solusi untuk bisa menampung masyarakat, tapi tentu kita tidak akan sporadis di setiap wilayah bikin, tidak," kata dia.