Rano Karno Ungkap Keinginan Bertemu Jokowi jika Diterima
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Bogor, VIVA - Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno mengaku ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo jika diterima. Ia juga mengatakan akan mencari waktu yang pas untuk melakukan pertemuan tersebut. Pertemuan itu sebagai salah satu bagian yang dilakukan dengan mendatangi para mantan Gubernur Jakarta.
"Mungkin tinggal masalah waktu. Kalau memang saya diterima oleh Pak Jokowi, teman-teman ikut," ujar Rano Karno kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Selasa, 3 September 2024.
"Ya mungkin, kalau Pak Jokowi kasih waktu kita, masuk kita. Maaf, maaf, maaf saya nggak berani declare," sambungnya.
Politisi yang kerap disapa Si Doel itu kembali mengingat momen dirinya bersama bakal cagub Pramono Anung yang naik oplet ke KPUD Jakarta untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan cagub-cawagub di Pilgub Jakarta 2024 beberapa hari lalu.
Rano bercerita, saat Jokowi ingin maju menjadi calon gubernur Jakarta pada 2012 lalu, juga menaiki oplet yang sama seperti dirinya. Saat itu, kata dia, Jokowi yang berpasangan dengan Ahok menang mengalahkan petahanan Fauzi Bowo.
"Dulu Pak Jokowi naik opelet. Waktu jadi Gubernur DKI. Makanya kemarin kan dibilang, 'Mas, kita naik opelet'. Dulu Pak Jokowi jadi gubernur naik opelet kali ya. Kali aja, kalau kita naik opelet, kita menang juga jadi gubernur," kata dia.
Sebagai informasi, Pramono Anung-Rano Karno berencana mendatangi para mantan Gubernur Jakarta. Beberapa tokoh yang akan ditemui adalah Sutiyoso alias Bang Yos hingga Fauzi Bowo.
Hal itu diungkap keduanya saat melakukan olahraga di kawasan CFD Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 1 September 2024.
"Saya dan Bang Rano akan sowan, akan dateng ke semua Gubernur Jakarta. Mulai dari Bang Yos duluan, Bang Foke (Fauzi Bowo), Mas Anies, Ahok dan terakhir tentunya kepada Pj Gubernur sekarang. Jadi, kami yang datang," kata Pramono.
Rano Karno menambahkan, dirinya bersama Pramono memang membutuhkan saran dari para mantan gubernur, termasuk Heru Budi Hartono yang kini masih menjabat Pj Gubernur Jakarta.
Menurutnya, saran ini diperlukan untuk menyelaraskan visi dan misi Pramono-Rano dengan arah pembangunan Jakarta yang sudah tertuang dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) Jakarta tahun 2025-2045.