Anies Beberkan Alasan Ngonten dengan Latar Video Lukisan Diponegoro dan Tongkat
- Youtube Anies Baswedan
Jakarta, VIVA – Anies Baswedan buka suara terkait dengan latar belakang lukisan Pangeran Diponegoro dan tongkat yang kerap menjadi background atau latar video. Anies kerap memakai latar belakang tersebut ketika mengunggah sebuah video dalam akun sosial media pribadinya.
Baru saja, Anies mengunggah sebuah video berjudul 'Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pendaftaran Pilkada' di kanal Youtube-nya hari ini. Video tersebut berisikan penjelasan usai dirinya batal maju di Pilkada serentak 2024.
Diketahui, tongkat tersebut adalah tombak cakra yang diterima Anies saat ziarah ke makam Raja-raja Mataram Islam pada 2023. Anies terlihat memakai kemeja biru tua dalam video itu. Ada juga YouTube creator awards Gold yang berada di meja belakang Anies.
Tetapi, tidak diketahui secara detail apa maksud dari latar belakang yang kerap digunakan Anies itu.
Anies justru menjelaskan bahwa lukisan yang kerap menjadi latar video itu memang sudah lama diletakkan disana. "Ya, memang selalu ada di situ dari dulu. Kan bukan barang baru, selalu ada di sana," kata Anies di Jakarta Selatan pada Jumat 30 Agustus 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, juga menjelaskan alasannya menggunakan kemeja warna biru navy dalam video yang diunggah hari ini. Namun, Anies menyebut pakaian itu sudah lama dimilikinya.
"Saya pakai warna navy dari dulu, di Jakarta ketika saya bertugas rompinya warna navy. Jadi lihat aja foto bertahun-tahun warnanya konsisten kok," jelas Anies.
Adapun video yang diunggah dalam akun YouTube pribadi itu memiliki durasi 14 menit. Dalam videonya, Anies banyak mengomentari terkait perjalanannya di dunia politik hingga akhirnya batal maju di Pilkada 2024.
Diketahui, Anies Baswedan dipastikan gagal maju dalam Pilkada Jakarta 2024 karena tiga partai yang sejak awal mengusungnya, yakni NasDem, PKB dan PKS, batal mencalonkan dirinya di Pilkada Jakarta.
Sementara beberapa partai non-parlemen yang memberikan dukungan agar Anies maju seperti dari Partai Buruh dan Hanura, tidak cukup memenuhi ketentuan ambang batas yang disyaratkan MK -- sepeninggal PKB, NasDem dan PKS.
Pun, dengan PDI Perjuangan juga dikabarkan jadi salah satu partai yang akan mengusung Anies di Jakarta, juga urung mengusungnya. PDIP akhirnya mengusung Pramono Anung-Rano Karno.
Setelah pupus harapan di Jakarta, Anies kembali diisukan akan maju fi Pilkada Jawa Barat. Kali ini pihak yang dikabarkan siap mengusung Anies adalah DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Namun di detik-detik terakhir hari pendaftaran ke KPU, Anies lagi-lagi tidak jadi melenggang di Pilkada Jawa Barat. Anies menyatakan tidak bersedia dicalonkan di Jawa Barat.