Soroti Aksi Demo Mahasiswa Kawal Putusan MK, Anies: Kita Masih Banyak Stok Pejuang

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Sumber :
  • Youtube Anies Baswedan

Jakarta, VIVA – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut menyoroti terkait dengan aksi demonstrasi mahasiswa yang terjadi pada 22 Agustus 2024 di depan Gedung DPR RI. Ia berharap peristiwa tersebut tak kembali terulang.

Demo tersebut terdiri dari elemen mahasiswa hingga aktivis dan masyarakat yang menolak atas kebijakan DPR RI karena tak mau mengikuti keputusan MK, soal berubahnya syarat pencalonan di Pilkada 2024. Anies menyebut para peserta demo kemarin itu bagian dari stok pejuang yang ingin Indonesia tetap adil.

"Jadi ketika lihat anak-anak muda yang kemarin terlibat rasanya dan makin yakin kita masih punya stok pejuang yang amat banyak, pejuang yang akan membawa Indonesia menjadi lebih adil, lebih baik buat semuanya," ujar Anies dalam akun YouTube, Jumat 30 Agustus 2024.

Anies Baswedan di Jakarta Selatan

Photo :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Usai aksi demo tersebut, Anies pun melihat masih ada sebuah perjalanan optimisme yang sangat besar dan tumbuh di berbagai elemen masyarakat dalam mengawal keputusan MK, dan mendorong tegaknya amanat reformasi yang memang kenyataannya banyak dihadapi dengan cara yang represif. 

"Represif dan berlebihan, anak-anak muda cedera, luka, di sana mereka datang untuk ikut mengirimkan pesan 'Kami ingin mengawal konstitusi. Kami ingin meluruskan usaha pembengkokan atas konstitusi' dan itu hadapi juga dengan rasa cinta sebagai saudara sebangsa," kata Anies.

Lantas, Anies pun menyesali peristiwa itu semua dan berharap tidak kembali terjadi. Maka itu, Anies mengimbau kepada semua anak muda untuk tetap maju ketika konstitusi Indonesia mulai terancam.

"Ini sangat disesali dan ini tidak boleh berulang lagi, tapi buat anak muda jangan pernah gentar, Jangan pernah mundur. Insya Allah jadi catatan untuk diceritakan dengan rasa bangga, ketika Indonesia konstitusinya terancam maka anak muda tidak diam," ucap Anies.

"Anak muda terlibat dan banyak juga generasi-generasi lebih senior yang memilih terlibat walaupun secara usia sudah senior dan gerakan ini juga jelas memberikan hasil," sambungnya.