Partai Buruh Putuskan Absen di Pilkada Jakarta, Penyebabnya Anies Baswedan Gagal Nyagub

Partai Buruh menyatakan tidak berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA - Partai Buruh secara tegas menyatakan untuk tidak berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024, setelah Anies Baswedan tidak berhasil mencalonkan diri sebagai calon gubernur.

"Kami secara bulat telah sepakat bahwa Partai Buruh tidak akan terlibat dalam Pilkada Jakarta," ujar Ketua Pilkada Partai Buruh, Said Salahudin, saat mengadakan konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi, pada Kamis 29 Agustus 2024. 

Keputusan ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap Anies Baswedan, yang dinilai oleh Partai Buruh layak untuk kembali bertarung di Pilkada Jakarta 2024.

Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) bersama Presiden Partai Buruh Said Iqbal (ketiga kiri) seusai silaturahmi di Kantor Pusat Pemenangan Partai Buruh di Jakarta, Minggu, 25 Agustus 2024.

Photo :
  • ANTARA

Selain itu, absennya Partai Buruh dalam Pilkada Jakarta ini juga dimaksudkan sebagai wujud komitmen mereka kepada masyarakat Jakarta.

Pasalnya, banyak warga Jakarta yang berharap agar Anies dapat menjabat sebagai gubernur sekali lagi. 

Hingga saat ini, Partai Buruh masih berharap akan ada partai lain yang bersedia untuk berkoalisi sehingga Anies bisa tetap maju dalam Pilkada Jakarta 2024.

"Kami berharap ada keajaiban, mungkin ada partai-partai yang sudah mengajukan calon akan bergabung dengan Partai Buruh untuk mendukung Anies Baswedan," lanjut Said.

Namun, Said juga menegaskan bahwa meskipun Anies tidak jadi maju dalam Pilkada Jakarta, Partai Buruh tidak akan mengalihkan dukungan mereka kepada pasangan calon lainnya.

Sebelumnya, telah diberitakan bahwa Anies Baswedan tidak dapat mendaftarkan diri sebagai calon gubernur Jakarta setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk tidak mendukungnya. 

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih untuk mengusung kader partainya sendiri, yaitu Pramono Anung dan Rano Karno untuk berlaga dalam Pilkada Jakarta 2024.

Keputusan PDI-P untuk tidak mendukung Anies membuatnya kehilangan kesempatan untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jakarta. 

Selain itu, 13 partai lain yang tidak bergabung dengan PDI-P lebih memilih untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mendukung Ridwan Kamil dan Suswono.