PKS Sebut Duet Syaikhu-Ilham Habibie di Pilkada Jabar Paduan Kepemimpinan Imtak dan Iptek
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem resmi mengusung pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie (Asih) sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan pasangan calon tersebut akan mendaftarkan diri Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat pada Kamis, 29 Agustus 2024.
“Insyaallah hari Kamis tanggal 29 Agustus pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie akan didaftarkan ke KPU Jawa Barat," kata Kholid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia berharap pasangan Asih yang saling melengkapi itu dapat meraih kemenangan pada Pilkada Jawa Barat 2024 guna menghadirkan kemajuan dan keberkahan bagi warga Jawa Barat.
“Insyallah, ini pasangan yang memadukan antara kualitas kepemimpinan yang memenuhi kriteria Imtak (iman dan takwa) dan Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), yang punya integritas, kapasitas dan religiusitas yang sangat baik," kata dia.
Pada Rabu hari ini, pasangan itu pun berziarah ke makam presiden Ke-3 RI B.J. Habibie di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta, sebelum mendaftarkan diri ke KPU Jawa Barat pada Kamis.
Diketahui, Ahmad Syaikhu merupakan Presiden PKS sejak tahun 2020. Ia meniti karier politik dengan menjadi anggota DPRD Kota Bekasi, DPRD Provinsi Jawa Barat, anggota DPR RI, hingga pernah menjadi wakil wali kota Bekasi.
Sementara itu, Ilham Akbar Habibie yang merupakan putera dari Presiden Ke-3 RI B.J. Habibie adalah seorang inovator, teknokrat, ilmuwan, sekaligus pengusaha sukses di bidang teknologi yang menempuh pendidikan di Jerman dan Amerika Serikat.
Pada Selasa, bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Bandung, untuk berkontestasi pada Pilkada Jawa Barat 2024.
Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan SetIawan diusung Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN dan PSI, serta mendapatkan dukungan pula dari sembilan partai politik non parlemen. Sembilan parpol non parlemen itu ialah Partai Hanura, Partai Gelora, Partai Garuda, PKN, Partai Buruh, Prima, Perindo, PBB, dan Partai Ummat. (ant)