Prabowo Ucapkan Terima Kasih ke Partai Koalisi Perubahan: Aku Nunggu Siapa yang Mau Gabung Lagi

Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto di Kongres III Partai Nasdem
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta, VIVA – Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih usai Partai Nasdem bersama dengan Surya Paloh sudah bersedia bergabung di Pemerintahan yang akan dipimpinnya untuk periode 2024-2029.

Prabowo menyebutkan bahwa dia tidak masalah jika Partai Nasdem dulunya mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Terpenting saat ini Nasdem bersatu, termasuk dengan PKS dan PKB yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Agustus 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

"Enggak apa-apa Anda dulu dukung Anies, enggak apa-apa, rakyat butuh pilihan, sekarang kita bersatu. Sama PKS, ayo terima kasih, bergabung," ujar Prabowo Subianto di Kongres ke III Partai NasDem, Selasa, 27 Agustus 2024.

Hanya saja, Prabowo mengingatkan kepada PKB. Ia meminta kepada partai politik yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu tak keluar lagi dari pemerintahan Prabowo.

Prabowo seraya menyindir soal sikap PKB yang sebelumnya mendirikan koalisi dengan Gerindra di Pilpres 2024, namun beralih ke Koalisi Perubahan bersama Nasdem dan PKS.

"PKB terima kasih bergabung, jangan pergi lagi tapi, bergabung, terima kasih," kata Prabowo.

Menteri Pertahanan RI itu sampai dengan saat ini masih menunggu partai politik lainnya yang ingin bergabung.

Saat merespons soal adanya sindiran kalau koalisi tersebut cukup gemuk, Prabowo mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memang bangsa yang besar, sehingga perlu bersatu.

"Sekarang aku nunggu mana yang mau gabung lagi, dan ada yang mengatakan gimana koalisi gemuk banget, bangsa kita besar sama dengan Eropa, Eropa berapa? 27 negara, 28. Kita satu negara," kata Prabowo.

"Dan saudara-saudara persaingan bangsa bangsa sampai mereka mengatakan kalau elite Indonesia bisa kerja sama, can collaborate, Indonesia sangat sulit untuk dibendung," ujarnya.