NasDem-PKS Sepakat Usung Syaikhu-Ilham Habibie di Pilkada Jabar 2024

Saan Mustopa di JCC Senayan, Jakarta Pusat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta, VIVA – Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat mengusung pasangan Ahmad Syaikhu dengan Ilham Habibie maju di Pilkada Jawa Barat tahun 2024.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jabar Saan Mustopa. Ia menyebutkan bahwa NasDem dan PKS sudah matang berkoalisi dengan PKS di Jabar.

"Antara Pak Syaikhu dan Pak Ilham Habibie, mudah mudahan tidak ada perubahan yang mendadak. Tapi kalau NasDem sudah memutuskan untuk berkoalisi dengan PKS di Jabar," ujar Saan Mustopa di JCC Senayan, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024.

Presiden PKS, H. Ahmad Syaikhu (tengah) saat melakulan press conference di ICE BSD

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Dia mengatakan bahwa komunikasi NasDem dengan PKS sudah terjalin sejak lama. Kemudian, Ilham dan Syaikhu juga ternyata telah kerap bertemu untuk memantapkan pencalonannya di Pilkada Jabar.

"Mudah-mudahan enggak ada perubahan yang luar biasa karena ini baru 75 persen tadi malam sudah selesai PKS-NasDem atau Nasdem-PKS itu di Jabar berlayar," ungkap Saan.

Bahkan, Saan mengatakan bahwa Syaikhu dan Ilham Habibie sudah siap mendaftarkan diri pada Jumat 29 Agustus 2024 ke KPU Jabar.

NasDem dan PKS, kata Saan, masih membuka peluang bagi partai politik lain yang belum menentukan siapa calon yang bakal diusung di Pilgub Jabar. "Untuk saat ini kita masih berdua, tapi kita berusaha dengan parpol lain yang belum menentukan di Jabar," ujarnya.

Putra Presiden RI ketiga BJ Habibie, Ilham Habibie di Istana Merdeka

Photo :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Saan mengaku tetap optimis pasangan Syaikhu-Ilham bisa bersaing dengan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan yang telah mendaftar sebagai cagub-cawagub Jabar usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Dedi dan Erwan mendaftar ke KPU hari ini dengan diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI. Partai nonparlemen yang juga ikut mendukung yakni Hanura, Gelora, Garuda, PKN, Buruh, Prima, Perindo, PBB, dan Partai Ummat.