Di Hadapan Jokowi, Surya Paloh: 10 Tahun Ini Kadang Tersenyum, Kadang Terhenyak
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengakui pernah alami situasi yang berubah-ubah saat mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). NasDem pernah dalam posisi tersenyum tetapi terkadang sebaliknya.
Hal itu disampaikan Surya Paloh dalam pidato pembukaannya di Kongres III Partai NasDem. Acara itu dihadiri oleh Jokowi.
"Inilah yang menyebabkan satu proses perjalanan hampir 10 tahun ini, kadang-kadang bisa tersenyum lebar, kadang-kadang kita harus termangu-mangu, kadang-kadang kita harus bisa terhenyak, duduk sedikit memikirkan apa sebenarnya yang kurang dengan NasDem ini?" kata Surya Paloh di hadapan Jokowi dan ribuan kader Partai Nasdem, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu malam, 25 Agustus 2024.
Bagi NasDem, menurut Surya Paloh, jika ada hal yang berbeda dengan pemerintahan justru tidak menjadi masalah. Karena itu bagian dari dinamika politik.
"Tapi itulah dinamikanya, itulah artinya kenapa kita mempunyai suatu nilai dari perspektif pandangan untuk mencari kesamaan demi kesamaan, bukan perbedaan untuk berbeda," ujar Surya Paloh.
Ketum Partai Nasdem itu juga menyampaikan bahwa antara Jokowi dan NasDem, sejatinya terjalin hubungan kemitraan yang setara. Hubungan ini awet hingga menjelang akhir jabatan Jokowi pada Oktober 2024.
"Suatu kesepakatan dan pemahaman di antara hubungan yang bisa saya sebutkan equal partnership, antara pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dengan institusi partai politik yang bernama NasDem."
Sebagai informasi, Kongres III Partai Nasdem ini juga dihadiri oleh Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.