PKB Tak Undang Gus Yaqut dan Gus Yahya karena Keanggotaan Mereka Dinyatakan Gugur

Wakil Ketua DPP PKB Hanif Dakhiri di kantor DPW PKB Jatim di Surabaya.
Sumber :
  • Viva Jatim/ A Toriq A

Jakarta, VIVA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Muktamar VI di Bali pada 24-25 Agustus 2024. 

Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri mengatakan salah satu hal yang disorot ialah kehadiran peserta Muktamar. Para peserta Muktamar adalah pengurus DPP, utusan DPW, utusan DPC, pimpinan dan Anggota FPKB DPR RI, serta Ketua Badan Otonom dan lembaga tingkat pusat. 

Selain itu, kata dia, tamu undangan juga akan hadir atas undangan DPP PKB selaku penyelenggara Muktamar, termasuk di dalamnya adalah pimpinan negara hingga pimpinan partai politik.

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Surabaya.

Photo :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Hanif menyatakan, hanya peserta Muktamar dan tamu undangan yang diizinkan memasuki arena Muktamar di Bali. Di luar itu tidak diizinkan masuk.

Saat ditanya soal nama Yahya Cholil Staquf, Lukman Edi, Yaqut Cholil Qoumas, hingga Effendy Choirie, Hanif menyatakan semuanya tidak diundang. Alasannya karena ada yang sudah jadi pengurus partai lain dan ada yang secara otomatis keanggotaannya gugur karena berkampanye untuk partai lain pada pemilu atau menyerang dan merusak kehormatan partai.

"Pak Effendy Choirie, ya, pasti enggak diundang karena pengurus partai lain. Pak Yahya, Pak Lukman, dan Pak Yaqut keanggotaannya otomatis gugur. Kan sudah kampanye partai lain dan bahkan menyerang dan merusak kehormatan partai di publik," kata Hanif dalam keterangannya, Selasa, 20 Agustus 2024.

Hanif juga menyebut pihak yang tak diundang itu juga menyerang dan mencemarkan nama baik PKB di publik, maka para tokoh tersebut dinilai tidak loyal pada partai dan bahkan merusak partai.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Photo :
  • Kementerian Agama

"PKB sudah sukses pada Pemilu lalu dengan penambahan kursi di legislatif di berbagai tingkatan. Nah, mereka ini tidak mendukung bahkan menyerang kita (PKB) di ranah publik," ujarnya.

"Jadi, andai saja mereka istikamah di PKB, mau bersama-sama membesarkan PKB, ya, tentu dan pasti kami undang."