PPP Klaim Gabung KIM untuk "Amar Ma'ruf Nahi Munkar" Bukan demi Kursi Kabinet
- ANTARA/Agatha Olivia Victoria.
Jakarta, VIVA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menepis anggapan bahwa partainya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) karena persoalan kursi kabinet atau pos politik lainnya.
Dia menegaskan bahwa PPP bergabung dengan koalisi partai pemenang Pilpres 2024 itu sebagai bentuk rekonsiliasi yang dilandasi semangat kebangsaan.
"Bergabungnya PPP ke Prabowo-Gibran murni mengedepankan politik kebangsaan, dan tidak membicarakan kursi kabinet maupun pos politik apapun, karena semangatnya adalah rekonsiliasi untuk kemajuan bangsa," kata Awiek, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.
Setelah Pilpres 2024 usai, dia juga menyebut PPP merapat ke KIM dalam rangka memaksimalkan politik amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kepada perbuatan yang baik dan mencegah kepada perbuatan jahat) yang menjadi prinsip partainya.
"Akan dilantiknya presiden terpilih pada 20 Oktober 2024, maka PPP memutuskan bergabung dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dalam rangka memaksimalkan politik amar ma'ruf nahi munkar sebagaimana prinsip perjuangan PPP," tuturnya.
Menurut dia, perbedaan dalam politik merupakan hal yang lumrah. Politik rekonsiliasi, katanya, dibutuhkan agar keberlanjutan pembangunan bisa berjalan lancar.
"Sehingga ketika kontestasi berakhir, maka saatnya menjalankan politik kebangsaan, yakni rekonsiliasi segenap elemen bangsa untuk kepentingan yang lebih besar," katanya.
Dia pun berharap bergabungnya PPP dapat selaras pula dengan bangunan koalisi di sejumlah Pilkada 2024 meskipun tidak secara keseluruhan.
Pada Kamis, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa Partai Persatuan Pembangunan telah menyampaikan keputusannya untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju sekaligus mendukung pemerintahan ke depan.
Prabowo menyampaikan hal itu usai menerima kunjungan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis malam.
"Baru saja saya menerima kedatangan Pak Mardiono, sahabat lama saya, dan beliau menyampaikan keputusan PPP untuk bergabung dengan kami dalam koalisi kami. Mendukung pemerintahan yang, insyaallah, akan saya pimpin Oktober yang akan datang," ujar Prabowo. (ant)