Isu Pengambilalihan Kepemimpinan Megawati, Hasto: Jangan Main-main dengan PDIP!

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kawasan Jakarta Pusat, Minggu, 11 Agustus 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA - Seluruh kader PDIP dikatakan siap melawan pihak-pihak yang mengganggu kedaulatan dan berupaya melakukan pengambilalihan kepemimpinan dari Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengingatkan pihak-pihak tersebut agar jangan main-main dengan partainya.

Hasto menegaskan hal tersebut saat ditanyai awak media di Kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro No. 58, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Agustus 2024.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Hasto menerangkan, semua kader PDIP dan bahkan kebanyakan orang biasa, melihat sosok Megawati sebagai bukan hanya Ketua Umum PDIP, tapi juga Putri Proklamator RI Soekarno. Artinya Megawati merupakan saksi sejarah berdirinya NKRI.

Dalam proses bernegara, lanjut Hasto, Megawati juga menjadi bagian dari ide-ide serta gagasan-gagasan besar tentang Indonesia Raya. Bahkan dalam hal tertentu, Megawati juga kerap dianggap telah menjadi suatu ide dan simbol serta legacy di dalam melawan hukum otoriter, simbol perlawanan terhadap pemerintahan yang penuh dengan kolusi, korupsi, dan nepotisme. 

“Bu Mega juga menjadi ide dan gagasan terhadap demokratisasi yang menempatkan hak kedaulatan Rakyat untuk melakukan pemilihan secara langsung. Bu Mega menjadi legacy di dalam jalan demokratisasi itu. Sehingga ketika ada pihak-pihak yang mau mencoba mengganggu kedaulatan Partai, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan akan mencoba mengambil alih kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri, maka kemarin seluruh kader Partai menyatakan siap bergerak dengan taruhan nyawa sekalipun di dalam menjaga kedaulatan Partai. Kami ini Partai Militan,” kata Hasto.

Hasto menambahkan, gerakan kader tersebut akan dipimpin langsung oleh Ketua DPP PDIP bidang kehormatan partai Komaruddin Watubun serta para kader dari kalangan purnawirawan TNI, konsolidasi dilakukan di puluhan ribu Satgas PDIP yang tersebar di seluruh Indonesia. Konsolidasi dilakukan setiap minggunya.

“Itu adalah suatu bentuk militansi kami. Suatu bentuk totalitas kami di dalam mewujudkan Satyam Eva Jayate. Sehingga, jangan main-main dengan PDI Perjuangan karena kami Partai yang sah. Kami Partai yang taat pada hukum. Kami Partai yang menegakkan demokrasi, kebebasan pers, dan berbagai upaya-upaya agar kedaulatan rakyat betul-betul dihormati di negeri ini,” kata Hasto.

Hasto mengatakan, seharusnya momen Agustus sebagai bulan kemerdekaan RI justru semakin meningkatkan semangat perlawanan atas kolonialisme. Ironinya, justru saat di bulan kemerdekaan ini pula, isu pengambilalihan partai politik sedang santer di Indonesia.

“Tapi bagaimanapun ini bulan Agustus. Bulan yang mencerminkan suatu semangat untuk melawan hukum kolonial. Bulan yang mencerminkan pertaruhan jiwa dan raga agar rakyat Indonesia punya jiwa-jiwa merdeka. Karena itulah jiwa-jiwa merdeka ini tidak bisa dibungkam dengan cara apapun. Jadi kami akan menjaga marwah Partai, kedaulatan Partai, dan terlebih kehormatan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarno Putri,” imbuhnya.