Megawati Heran dengan Orang Indonesia: Banyak yang Stres, Padahal Sudah Merdeka

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • YouTube PDIP

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah masyarakat Indonesia yang mengalami stres.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Megawati dalam sebuah acara di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Perjuangan pada hari Rabu, tanggal 14 Agustus 2024.

"Saya baca koran sekarang banyak orang stres, saya sampai bingung, kenapa justru sudah merdeka tapi banyak yang stres" kata Megawati.

Megawati mengamati bahwa perasaan stres yang dialami oleh masyarakat Indonesia saat ini berbeda jauh dari kondisi sebelum kemerdekaan. Pada masa sebelum Indonesia merdeka, meskipun masyarakat menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan hidup, mereka menunjukkan tingkat ketahanan dan kerelaan yang luar biasa dalam menghadapi situasi sulit

Ilustrasi asa penjajahan Prancis

Photo :
  • Facts of Indonesia

Kondisi ekonomi, sosial dan politik yang penuh tekanan pada waktu itu tampaknya membentuk sikap mental yang lebih kuat, di mana banyak orang merasa lebih siap dan rela menghadapi penderitaan sebagai bagian dari perjuangan untuk kebebasan dan kemerdekaan.

Sebaliknya, Presiden Indonesia ke-5 ini justru mencatat bahwa setelah Indonesia merdeka, meskipun banyak kemajuan telah dicapai, masalah stres justru semakin meningkat di kalangan masyarakat.

"Padahal saya bandingkan ketika sedang bergelora yang namanya ingin merdeka itu sampai bisa mengorbankan diri itu nggak ada stres berarti, rela," kata Megawati.

Ilustrasi depresi/stres.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Sebagai contoh, Survei Kesehatan Jiwa Remaja Nasional (I-NAMHS) mengungkapkan bahwa di Indonesia, lebih dari 17 juta remaja berusia 10 hingga 17 tahun mengalami masalah kesehatan mental.

Survei ini dilaksanakan pada tahun 2021 dengan melibatkan enumerator yang telah dilatih khusus untuk melakukan wawancara dengan remaja dan pengasuh mereka.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja di Indonesia menghadapi masalah kesehatan mental dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Selain itu, satu dari dua puluh remaja mengalami gangguan mental dalam periode yang sama.

Angka-angka ini mewakili sekitar 15,5 juta remaja yang mengalami masalah kesehatan mental secara umum, dan sekitar 2,45 juta remaja yang mengalami gangguan mental yang lebih spesifik.

Singgungan Megawati tersebut menunjukkan bahwa meskipun Indonesia telah mencapai kemerdekaan dan mengalami perkembangan signifikan, tantangan kesehatan mental yang dihadapi masyarakat Indonesia kini justru menjadi perhatian yang semakin mendesak.