Soroti Permintaan Maaf Jokowi ke Rakyat, Pengamat: Hanya Formalitas

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta, VIVA – Presiden RI Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat jelang berakhirnya masa jabatannya sebagai kepala negara. Jokowi sadar banyak salah dan khilaf selama menjabat RI-1.

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menganalisa sikap Jokowi. Bagi dia, sikap Jokowi yang meminta maaf saat acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka, di Istana Merdeka, Jakarta itu hanya sekadar formalitas semata. 

Dedi mengkritisi Jokowi baru meminta maaf setelah 10 tahun memimpin Indonesia. Banyak persoalan yang salah satunya isu penambahan masa jabatan Presiden membuat Jokowi jadi sorotan.

“Jokowi memerlukan 10 tahun untuk meminta maaf? dan itu dalam situasi terdesak karena mungkin gagal wacanakan penambahan periode atau perpanjangan masa jabatan,” kata Dedi kepada awak media, Jumat, 2 Agustus 2024.

Presiden Jokowi.

Photo :
  • Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden

Maka itu, ia berpandangan permintaan maaf Jokowi jelang akhir masa jabatannya itu hanya sekadar formalitas belaka. Mengingat, banyak hal yang telah dilakukan Jokowi dan sebagian besar, menurut Dedi, justru membebani masyarakat.

“Permintaan maaf itu tentu formalitas. Paling terlihat misalnya bagaimana penyediaan lapangan kerja nasional. Bahkan munculnya berbagai regulasi yang seolah tidak melalui proses legislasi yang benar,” kata Dedi. 

Selain itu, dia juga menyinggung Jokowi juga gagal dalam mengatur keuangan negara sehingga malah meningkatkan tarif pajak yang membebani rakyat itu sendiri. 

Terlebih, belakangan, Jokowi dianggap "berkontribusi” mengubah konstitusi yang menguntungkan keluarganya di dunia politik.

“Jelas, situasi ini tidak cukup hanya dengan permintaan maaf secara lisan,” imbuhnya. 

Sebelumnya, Jokowi tiba-tiba menyampaikan permintaan maaf saat acara Zikir dan Doa Kebangsaan jelang HUT ke-79 RI di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis, malam, 1 Agustus 2024.

Jokowi menuturkan di hari pertama bulan kemerdekaan, ia minta izin memohon maaf atas segala salah dan khilaf.

"Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi di halaman Istana Merdeka.

Jokowi sadar dirinya dan Ma'ruf Amin tak bisa menyenangkan dan memenuhi harapan semua pihak. Dia bilang hanya manusia biasa yang tak sempurna.