Cak Imin: PKB Bukan untuk NU Pribadi, tapi Seluruh Bangsa Indonesia

Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menegaskan partai yang dipimpinnya ini dahulu dibentuk untuk seluruh bangsa Indonesia. Bukan didirikan hanya untuk kelompok Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu ditegaskan Cak Imin saat memberikan pembekalan kepada seluruh anggota legislatif PKB dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan Riau dalam Sekolah Pemimpin Perubahan Wilayah 4.

Cak Imin juga mengeluarkan pernyataan tersebut beberapa saat setelah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan ingin membentuk pansus untuk merebut PKB kembali.

"Jadi bukan untuk NU pribadi, tapi seluruh bangsa Indonesia, tapi untuk berkibarnya merah putih bagi kejayaan Indonesia," ucap Cak Imin, dikutip Sabtu, 27 Juli 2024.

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Photo :
  • Istimewa

Cak Imin lantas meminta anggota legislatif non muslim yang mengikuti Sespim Perubahan tersebut untuk angkat tangan.

"Ini membuktikan PKB untuk seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, mari kita niatkan setiap kelelahan yang kita abdikan, setiap waktu yang akan kita habiskan, semuanya benar-benar untuk kepentingan rakyat Indonesia. Dengan niat yang tulus karena merah putih, kita tidak terbang karena dipuja, tidak tumbang karena dihina," ucap dia.

Menurut dia, PKB memiliki masa depan yang bergantung pada seluruh pimpinan partai di wilayah masing-masing.

"Di tangan pemimpin PKB bukan hanya dari Sumatera Utara, bukan saja dari Riau, dari Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, tapi masa depan PKB seluruh Indonesia bergantung para pemimpin-pemimpin ini semua. Semuanya kita sama dan menyatu, dari Aceh sampai Papua. Seorang pemimpin PKB di Aceh satu kesatuan dengan seorang pemimpin di Papua," tandas Cak Imin.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk semacam panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke NU.

"Pansus itu bakal disebut sebagai Tim Lima yang bekerja untuk meluruskan sejarah PKB," kata Gus Ipul di Jakarta pada Jumat, 26 Juli 2024.

Gus Ipul berpendapat bahwa pemilik sah partai politik yang dipimpin oleh Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar itu adalah NU. "PB NU sedang berdiskusi, jika diperlukan, pembentukan Tim Lima akan segera dilakukan," katanya.

Ia menilai para elite PKB banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya PKB. Bahkan, dia menduga ada upaya yang nyata dan sistematis oleh elite PKB guna menjauhkan PKB dari struktural NU.

"Langkah ini setelah melihat pernyataan elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," katanya.

Ditegaskan pula bahwa PKB didirikan oleh struktur NU hingga ke cabang dan ranting pengurus NU. Tanpa struktur NU, PKB tidak akan pernah terbentuk.

Selain itu, dia menilai ada beberapa pernyataan elite PKB yang menganggap bahwa pimpinan NU tidak perlu didengarkan. Padahal, tanpa mendengarkan NU, menurut Gus Ipul, PKB terbukti gagal dalam pemilihan presiden beberapa waktu lalu.