Survei Indikator: Pendukung PSI Lebih Banyak Dukung Ahok Ketimbang Anies di Pilgub Jakarta
- VIVA / Zendy
Jakarta - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya terkait Pilgub Jakarta 2024. Dari hasil survei ditemukan pendukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lebih memilih mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok daripada Anies Baswedan jadi Gubernur Jakarta 2024 .
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida mengatakan dalam surveinya, pendukung PSI yang memilih Ahok ada 41,8 persen.
Jumlah tersebut unggul tipis ketimbang pendukung PSI yang memilih Anies sebanyak 39 persen. Sementara, sisanya yaitu 19,2 persen memilih Ridwan Kamil.
"Untuk (pendukung) PSI, cenderung ke Ahok 41,8 (persen) walaupun cukup banyak juga yang mendukung Anies Baswedan 39 persen," kata Rizka dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 25 Juli 2024.
Di sisi lain, Ketua DPP PSI, Cheryl Tanzil mengaku terkejut dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan banyak pendukung partainya yang memilih Anies di Pilgub Jakarta 2024.
"Tadi saya cukup terkejut juga tuh dengan (survei) hasil yang pilihan partai," kata Cheryl dalam konferensi pers rilis survei.
"Kaget juga gitu ternyata banyak juga pendukung PSI memilih Pak Anies," lanjut Cheryl.
Dia juga merespons soal pendukung PSI yang lebih banyak memilih Ahok daripada Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta.
"PSI ternyata yang milih Pak Anies dengan Pak Ahok bedanya hanya kalo enggak salah satu persenan," jelas Cheryl.
Adapun survei tersebut dilakukan dalam kurun waktu 18 sampai 26 Juni 2024. Populasi survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilu yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 800 orang.
Survei memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh Kota di Jakarta yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.