Anies jadi Game Changer Pilgub Jakarta, Surya Paloh Masih Tunggu Sinyal Istana
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Anies Baswedan diyakini bakal tetap dapat tiket untuk diusung sebagai Calon Gubernur Jakarta 2024. Figur eks calon presiden itu dinilai sebagai game changer untuk Pilgub Jakarta.
Pengamat yang juga pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan Anies sebagai game changer karena berpotensi didukung empat parpol yaitu PKS, Nasdem, PKB, dan PDI Perjuangan (PDIP).
"Kenapa Anies jadi game changer, pada dasarnya Anies diterima di semua empat partai ini. PKS, PKB, Nasdem, PDIP tidak ada yang menolak Anies," kata Refly dalam kanal YouTube-nya yang dikutip pada Jumat, 19 Juli 2024.
Namun, ia mengakui dalam dinamikanya, empat parpol tersebut masih belum ada kesepakatan terkait figur pendamping Anies. PKS yang menyodorkan kadernya yaitu Sohibul Iman masih belum bisa diterima oleh PDIP dan PKB.
"PKB mungkin sama Nasdem, oke sama PDIP. Tapi, belum tentu oke sama PKS. PKS sebenarnya sekarang dalam posisi oke semua dalam kekuatan politik yang ada, asal AMAN, Anies-Sohibul Iman," jelas Refly.
Pun, Refly menilai PKS sebenarnya tak ada masalah dengan PDIP dan PKB asalkan syaratnya duet Anies-Sohibul diterima. Begitu juga Nasdem dianggapnya seperti tak ada masalah dengan wacana Anies-Sohibul.
"Apalagi kalau Sohibul Iman mengatakan justru nama itu keluar dari Surya Paloh juga. Artinya PKS akan didukung Nasdem, tapi kan kita tahu Nasdem track record-nya seperti apa?," lanjut Refly.
"Bisa saja dia (Nasdem) berbelok arah di saat-saat terakhir ada tawaran Istana kan begitu," ujar Refly.
Refly mengatakan sejauh ini parpol seperti Nasdem dan PKB masih menunggu arah dari stana terkait Pilgub Jakarta. Ia menyinggung Nasdem yang biasanya gerak cepat alias gercep soal deklarasi dukungan tapi untuk Pilgub Jakarta tak demikian.
"Makanya Surya Paloh yang biasanya gercep mengusulkan sekarang gak lagi. Karena dia masih menunggu sinyal Istana," jelasnya.
Dia menuturkan PKB juga lagi menunggu sinyal Istana meskipun hubungan Muhaimin Iskandar dengan Anies lagi sangat dekat. Ia menekankan PKB punya utang jasa sama Anies karena berhasil mengerek perolehan kursi PKB di DPR dari 58 ke 68. 10 kursi tambah. "Di DKI tambah 5 kursi menjadi 10 kursi, kan begitu," tutur Refly.
Lebih lanjut, dia optimis Anies tetap bakal melenggang maju sebagai cagub Jakarta 2024. Namun, ia meragukan Sohibul bisa jadi pendamping Anies jika melihat dinamikanya. "Kalau saya yakin Anies akan maju sebagai calon. Cuma Sohibul Iman yang belum tentu maju," kata Refly.
Lantas, jika Sohibul gagal maju, apakah PKS akan membuat poros baru? Dia menjawab hal itu mesti melihat dinamika ke depan. Meski, Refly berharap tak perlu PKS berpisah dengan poros Anies.
"Kita nanti akan lihat. Tetapi, mudah-mudahan tidak. Mudah-mudahan empat ini di last minutes bisa menyepakati siapa yang menjadi Wakilnya Anies," sebut Refly.
Dia menilai untuk cawagubnya Anies, PKB tampaknya sejauh ini tak punya figur yang dijagokan. PKB dinilainya cenderung setuju dengan cawagub rekomendasi PDIP yakni eks Panglima TNI Andika Perkasa. Tapi, untuk Nasdem tampaknya, kata Refly, lebih condong dengan duet Anies-Sohibul.
"PKB lebih cenderung calon PDIP. Tapi, Nasdem cenderung calon PKS. Jadi, silang-silangnya begitu ya. Jadi, mungkin Anies-Andika lebih disetujui PKB. Anies-Sohibul disetujui Nasdem," kata Refly.