Demokrat Lebih Condong Dukung Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan memberikan keterangan pers
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Jakarta - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan merespons hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil unggul disusul Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat (Jabar). 

Namun, kata Syarief, partainya lebih condong mendukung pencalonan Dedi Mulyadi.

"Kayaknya sih kami lebih banyak ke, pertimbangannya tapi belum diputuskan, kami lihat bahwa Dedi Mulyadi ini kan sementara surveinya nomor dua, dan kelihatannya Dedi Mulyadi ini masih bisa kami angkat lagi," kata Syarief kepada awak media di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024.

Mantan wali kota Bogor Bima Arya Sugiarto berkunjung ke rumah Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024, untuk berdiskusi soal Jawa Barat dan saling memberikan tanda mata.

Photo :
  • ANTARA

Syarief menambahkan, partainya masih terus melakukan finalisasi dalam menentukan pencalonan di Pilgub Jabar. Dia mengatakan komunikasi politik juga terus dilakukan dengan partai lain.

”Kami sedang proses, sedang bahas, kemungkinan yang kita dukung itu siap dan koalisinya juga masih sedang finalisasi ya, karena banyak pertimbangan kami melihat bahwa tentu untuk Jabar ini kami perlu satu pembicaraan atau negosiasi dengan koalisi yang bagus karena yang penting ini harus menang di Jawa Barat," ujarnya.

Litbang Kompas kembali mengeluarkan survei elektabilitas tokoh-tokoh di Pilgub Jawa Barat 2024. Hasilnya, Ridwan Kamil atau RK berada di posisi teratas dengan elektabilitas 36,6 persen. Diikuti oleh Dedi Mulyadi dengan 12,2 persen, lalu Bima Arya 1,6 persen. 

Litbang Kompas menggelar survei pada 15-20 Juni 2024 dengan melibatkan 400 responden. Para responden dipilih secara acak menggunakan pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Barat.

Ilustrasi Pilkada.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Adapun margin of error survei +/- 4,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.