Partai Nasdem Usung Ahmad Ali Maju Cagub di Pilkada Sulteng

Waketum Partai Nasdem, Ahmad Ali di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Sabtu, 29 Juni 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta - Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Nasdem menyerahkan rekomendasi dukungan kepada Wakil Ketua Umum (Waketum) Nasdem, Ahmad Ali untuk maju sebagai calon Gubernur (cagub) di Pilgub Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Penyerahan surat rekomendasi tersebut dipimpin langsung Sekretaris Bappilu Nasdem, Willy Aditya, pada Jumat, 12 Juli 2024.

“Kami sangat bangga kaka Waketum maju sebagai calon Gubernur di kampung halaman beliau. Ada aktivis pengusaha sukses, dan itu menjadi success story bagus Partai NasDem banyak memunculkan tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi,” kata Willy di NasDem Tower, Jakarta Pusat.

Waketum Partai Nasdem Ahmad Ali usai bertemu dengan capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Ali menjelaskan rekomendasi DPP Partai NasDem menjawab berbagai spekulasi publik tentang sikap NasDem di Pilgub Sulawesi Tengah. 

“Hari ini saya di Bappilu untuk menerima rekomendasi yang memang sedang ditunggu-tunggu banyak orang. Tetapi memang saya terus berkomunikasi dengan Bappilu, DPP, memang saya jarang di sini karena saya di Sulteng bersosialisasi di lapangan,” kata Ahmad Ali.

Dengan adanya rekomendasi ini, Ali menegaskan mesin Partai NasDem akan bergerak memenangkan Pilgub Sulawesi Tengah. “Kita harus bergembira, politik riang gembira itu harus kita implementasikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ahmad Ali membeberkan misinya jika terpilih akan fokus pada bidang pertanian. Menurut dia, Sulawesi Tengah harus bisa berkontribusi untuk ketahanan pangan yang membawa nilai lebih bagi para petani maupun masyarakat. 

“Kita akan kembali, kita akan fokus untuk pertanian. Bagaimana kemudian pertanian bisa tersenyum, bagaimana kemudian pertanian tidak lagi dihantui oleh gagal panen, yang bagaimana pertanian tidak lagi dihantui dengan tengkulak,” pungkas dia.