Stafsus Jokowi Sindir Balik Djarot PDIP: Silahkan Datang ke IKN, Melihat Dari Jauh Tidak Akurat

Istana Presien di IKN
Sumber :
  • ikn.go.id

Jakarta - Staf Khusus Presiden Jokowi, Grace Natalie, menyindir balik politisi PDIP Djarot Saiful Hidayat, yang sebelumnya menyebut Ibu Kota Nusantara atau IKN tidak siap dan dipaksakan. Dia menyindir Djarot yang datanya tidak akurat seusai mengkritik IKN.

Bahkan Grace mengundang Ketua DPP PDIP itu berkunjung ke IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk melihat proses pembangunan secara keseluruhan. Pernyataan itu disampaikan Grace, untuk menepis pernyataan Djarot yang menyebut pembangunan IKN dilakukan secara tergesa-gesa dan terlalu dipaksakan.

Grace Natalie PSI

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Silakan Pak Djarot datang sendiri ke IKN. Kalau hanya melihat dari jauh, sangat mungkin tidak akurat. Bahaya, banyak info menyesatkan. Hati-hati, bisa kepleset," ujar Grace dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 Juli 2024.

Grace menegaskan, IKN dibangun dengan perhitungan yang cermat tanpa upaya pemaksaan. Seluruh prosedur, kata dia, dilalui secara terstruktur.

"Untuk peringatan HUT RI, semua sudah mendekati siap. Termasuk infrastruktur dasar seperti air minum, kelistrikan, dan akses jalan. IKN adalah wajah Indonesia. Pasti dibuat sebagus mungkin, sesempurna mungkin. Pemerintah tidak akan mempertaruhkan wajah Indonesia," jelas politisi Partai Solidaritas Indonesia, PSI itu.

Djarot Bilang Pembangunan IKN Tergesa-gesa

Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Mei 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Sebelumnya, Djarot saat wawancara dengan wartawan di Kompleks Parlemen DPR RI, Selasa, 9 Juli, meragukan pemindahan ibu kota ke IKN dalam waktu dekat karena masih banyak yang belum siap.

"Saran saya jangan dipaksakan. Makanya, di awal jangan terlalu pede gitu loh, kan sebelumnya menyampaikan sudah sangat siap gitu ya, ternyata belum juga," katanya.

Menurut mantan Wakil Gubernur Jakarta itu, pemerintah terlalu memaksakan memindahkan ibu kota ke IKN, termasuk pelaksanaan upacara HUT ke-79 di IKN, menyusul infrastruktur dasar, seperti listrik, air, dan akses jalan yang belum sepenuhnya rampung.

"Inilah salah satu konsekuensi dari kebijakan yang tergesa-gesa, terutama di dalam implementasinya, di dalam eksekusinya," kata Djarot.