Survei SPIN Pilgub Jateng: Jokowi Effect Bikin Elektabilitas Ahmad Luthfi Naik

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memberi arahan kepada para Kapolres di Kendal .
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

Jakarta - Lembaga Survey and Polling Indonesia (SPIN) merilis riset terbarunya terkait kontestasi Pilgub Jawa Tengah atau Jateng 2024. Ada beberapa temuan versi survei SPIN.

Direktur SPIN Igor Dirgantara menjelaskan dalam survei ditemukan sejumlah masalah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintahan Jateng di antaranya kemiskinan, lapangan kerja/pengangguran; harga-harga kebutuhan pokok yang mahal dan; pupuk yang langka serta mahal.

Menurut Igor, publik Jawa Tengah menyukai karakter bakal calon Gubernur Jateng yang populis/merakyat; tegas dan berani; cepat tanggap dan mengayomi. Kata dia, publik Jateng lebih menyukai kandidat dengan latar kepribadiannya; berlatar TNI/Polri; latar leadership dalam memecahkan masalah dan berlatar dukungan Jokowi. 

Igor menyebut pengaruh Jokowi terhadap publik Jateng juga cenderung kuat dalam menentukan kesukaan bahkan pilihan politik termasuk calon Gubernur Jawa Tengah. "Publik Jateng cenderung lebih memilih kandidat Gubernur Jateng yang bukan kader partai politik dibandingkan kader partai politik," ujar Igor, dalam keterangannya, Jumat, 5 Juli 2024.

Dia memaparkan, hasil survei juga menunjukkan ada 8 figur bakal calon dengan tingkat popularitas berada di atas 50 persen. Mereka adalah Ketua DPD PDIP Jateng Bambang 'Pacul' Wuryanto; Taj Yasin Maimoen eks petahana Wagub Jateng; eks Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi; Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

Kemudian, ada istri Ganjar Pranowo Siti Atikoh Suprianti; Ketua DPD Gerindra Jateng  Sudaryono; Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dan; Dico Ganinduto eks Bupati Kendal.

Presiden Jokowi Hadiri HUT Bhayangkara ke-78

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Igor menuturkan tingkat kedisukaan terhadap para tokoh yang diketahui publik digadang akan maju jadi Gubernur Jateng cenderung mencapai 50 persen.

"Di antaranya tampak ada 7  kandidat yang tingkat kedisukaannya tembus 50 persen seperti Taj Yasin Maimoen; Bambang Wuryanto; Hedrar Prihadi; Siti Atikoh Suprianti; Kaesang Pangarep; Sudaryono dan Ahmad Luthfi," jelas Igor.

Survei SPIN juga menemukan tingkat elektabilitas sejumlah figur yang digadang jadi bakal calon Gubernur Jateng. Dari hasil survei, Ahmad Lutfhi berhasil meroket dengan berada di posisi pertama dalam top of mind publik. 

Selanjutnya, disusul Kaesang Pangarep; Taj Yasin Maimoen; Hendrar Prihadi; Bambang Wuryanto; Siti Atikoh; Sudaryono; Dico Ganinduto dan M Yusuf Chudlori. "Persentase keterpilihan cenderung secara ketat masih neck to neck, kecuali Ahmad Luthfi yang leading jauh," ujar Igor.

Lalu, dalam pertanyaan tertutup, diketahui ektabilitas setiap kandidat cenderung menguat. Ahmad Luthfi semakin leading jauh meninggalkan figur kandidat lainnya.

Kenaikan elektabilitas Ahmad Luthfi selaku Kapolda Jateng tak lepas dari dukungan kepala desa/lurah se Jateng. Menurut dia, peristiwa Sukolilo di Kabupaten Pati yang menyedot perhatian publik. 

Irjen Ahmad Luthfi dinilai berhasil menangani secara berwibawa kasus Sukolilo, Pati. "Keamanan di Jateng khususnya Sukolilo, Pati kembali pulih dan dapat membantu menghapus stigma negatif terhadap warga Sukolilo," lanjut Igor.

Selain itu, ada alasan terkuat naiknya elektabilitas Ahmad Luthfi berasal dari Jokowi effect. Dalam temuan survei SPIN kali ini menunjukkan Jokowi sebagai referensi utama dalam memilih bakal calon Gubernur Jateng. Hal itu berdampak positif terhadap elektabilitasnya.

"Dampak Jokowi effect juga tampaknya positif terhadap elektabilitas Kaesang Pangarep. Bukan tidak mungkin Kaesang jadi penantang serius kandidat lainnya bila benar didorong ikut dalam kontestasi Pilgub Jateng," tutur Igor.

Survei SPIN di Jawa Tengah ini dilakukan dalam kurun waktu 23 Juni-1 Juli 2024. Sebanyak 1.200 responden dilibatan dengan margin of error +/- 2,8 persen serta tinkgat kepercayaan 95 persen. 

Adapun kriteria responden adalah penduduk berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki KTP. Sementara, sebaran sampel tersebar di 35 Kabupaten/Kota, dengan teknik pencuplikan sampel multistage random sampling.  Lalu, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner.