Zulhas Tolak Ide Amien Rais soal Presiden Dipilih MPR, Alasannya Hasil Reformasi Tak Boleh Diubah
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas tidak sepakat dengan usulan yang disampaikan mantan ketua MPR RI Amien Rais tentang pemilihan presiden dikembalikan kepada MPR RI.
Aturan pemilihan secara langsung yang telah diselenggarakan sejak Pemilu 2004, katanya, merupakan hasil reformasi dan karenanya tidak boleh diubah.
"Jadi, kalau saya, pemilihan harus langsung [oleh] rakyat, tidak boleh diubah-ubah, karena itulah hasil reformasi, [secara] tidak langsung," kata Zulhas kepada wartawan di kantor PAN, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.
Seandainya harus ada perubahan terhadap aturan pemilu, Zulhas mengingatkan, perlu ada kajian yang mendalam dan hati-hati.
Ketua MPR periode 1999-2004 Amien Rais sebelumnya meminta maaf karena pernah melakukan amandemen UUD 1945 untuk mengubah sistem pemilihan presiden dari sebelumnya oleh MPR menjadi dipilih oleh rakyat. Amien mengaku saat itu terlalu naif karena melihat politik uang tidak akan terjadi jika rakyat memilih langsung presidennya.
"Jadi, mengapa dulu saya selaku ketua MPR itu, melucuti kekuasaannya sebagai lembaga tertinggi yang memilih presiden, dan wakil presiden, itu karena penghitungan kami dulu perhitungannya agak naif. Sekarang saya minta maaf," kata Amien Rais di Kompleks Parlemen, Jakarta.
"Sekarang saya minta maaf. Jadi dulu, itu kita mengatakan kalau dipilih langsung one man one vote, mana mungkin ada orang mau menyogok 120 juta pemilih, mana mungkin. Perlu puluhan, mungkin, ratusan triliun. Ternyata mungkin. Nah, itu," katanya.
Amien pun setuju jika UUD 1945 kembali diamendemen untuk mengubah aturan pemilu presiden. Sebab, menurutnya, sekarang praktik politik uang sudah luar biasa. "Jadi, sekarang kalau mau dikembalikan dipilih MPR, mengapa tidak?"