PKB Sebut Manuver PKS Deklarasi Sepihak Anies-Sohibul Iman Langkah Bahaya
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda menyebut duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman yang diusung PKS masih sangat rapuh dan rentan digoyang. Sebab PKS tidak memiliki golden ticket untuk mengusung sendiri pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
"Nah, kita tahu teman-teman kita, PKS, memang menang di pemilu legislatif kemarin, tapi belum melampaui 20 persen, karena baru 18 kursi, sementara 20 persennya (untuk Pilgub Jakarta) 22 kursi. Jadi, menurut saya, model memborong begini, memborong figur untuk partai yang tidak memenuhi dan tidak punya golden ticket, menurut saya, bahaya itu, bahaya," kata Huda, sebagaimana dikutip pada Kamis, 27 Juni 2024.
Huda melanjutkan, langkah mengusung Anies-Sohibul bisa membuat PKS rumit membangun koalisi di Pilkada Jakarta. Menurut dia, partai politik bisa saja mengusung pasangan cagub dan cawagub sekaligus dengan syarat memiliki golden ticket atau memenuhi syarat 20 persen kursi DPRD untuk mengusung pasangan calon kepala daerah.
"Ini masih sangat cair sih. Jadi, apa yang diskenariokan oleh PKS sebenarnya masih dalam peluang yang sangat cair. Cair dalam pengertian kan tentu kalau ada partai yang mengusung dua sosok sekaligus, baik sebagai calon gubernur dan wakil gubernur, itu kan secara fatsun politik partai yang sudah mempunyai golden ticket, mempunyai 20 persen," kata Huda.
PKS, katanya, membutuhkan 4 kursi untuk bisa memenuhi persyaratan mencapai 20 persen dukungan kursi di DPRD DKI Jakarta. Persoalannya, kata dia, tidak ada partai yang memperoleh 4 kursi di DPRD DKI sehingga menjadi rumit bagi PKS mencari teman koalisi.
Berikut ini perolehan kursi partai politik di DPRD DKI: PKS 18 kursi, PDIP 15 kursi, Gerindra 14 kursi, Nasdem 11 kursi, PKB 10 kursi, Golkar 10 kursi, PAN 10 kursi, PSI 10 kursi, Demokrasi 10 kursi, Perindo 1 kursi, dan PPP 1 kursi.
"Yang jelas PKS masih butuh empat kursi untuk menggenapi 20 persen. Seandainya ada partai yang dapat 4 kursi lebih agak mudah PKS, tetapi masalahnya enggak ada partai yang dapat 4 kursi yang sesuai dengan kekurangan PKS, itu agak rumit mengelolanya," kata Huda.
Selain itu, kata Huda, duet Anies-Sohibul tidak memperluas basis pemenangan. Soalnya, bakal calon wakil gubernur Anies, Sohibul, tidak memberi efek elektoral karena pemilih Anies merupakan pemilih PKS.