Survei Indo Barometer: Willem Wandik Jadi Calon Kuat Gubernur Papua Tengah
- VIVA/Ahmad Farhan Faris
Papua Tengah - Lembaga survei Indo Barometer melakukan survei dan pemetaan calon Gubernur Provinsi Papua Tengah yang baru saja dimekarkan dari Provinsi Papua. Survei dilakukan pada tanggal 1 – 9 April 2024 di seluruh Provinsi Papua Tengah meliputi 8 kabupaten yaitu Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Mimika, Nabire, Paniai, Puncak dan Puncak Jaya.
Peneliti Indo Barometer Christopher Nugroho menyebut bahwa dari sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden atau masyarakat terkait nama-nama potensial calon gubernur Papua Tengah, nama Willem Wandik menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi yakni sebesar 18,7 persen, sementara nama lainnya di bawah angka 10 persen.
“Dari pertanyaan tertutup terhadap 16 nama calon gubernur, Willem Wandik paling banyak dipilih 18,7%, kemudian Yuni Wonda 7,7%, Natalis Tabuni 6,1%, Eltinus Omaleng 5,9%, Isaias Douw 5,7%, Timotius Murib 5,5%, Meki Fritz Nawipa 2,9%, Ateng Edowai 2,6%, Pietrus Waine 2,1%,” ujar Chris, Kamis 20 Juni 2024.
“Nama lainnya kurang dari 2%. Pemilih yang menyatakan tidak akan memilih atau rahasia, belum memutuskan, tidak tahu, tidak jawab 34,9%,” sambungnya.
Chris menuturkan begitu juga ketika simulasi pertanyaan tertutup dengan 6 nama calon gubernur, Willem Wandik masih jauh unggul secara signifikan dibanding kandidat lainnya.
“Willem Wandik paling banyak dipilih 20,5%, kemudian Yuni Wonda 9,1%, Isaias Douw 6,7%, Eltinus Omaleng 6,1%, Ateng Edowai 3,4%, dan Meki Fritz Nawipa 3,0%. Pemilih yang menyatakan tidak akan memilih, rahasia, belum memutuskan, tidak tahu atau tidak jawab sebesar 51%,” bebernya.
Lebih lanjut Chris mengatakan uniknya ketika dikerucutkan dengan simulasi 4 nama calon gubernur, Willem Wandik makin menguat elektabilitasnya mencapai di atas 20 persen.
“Willem Wandik unggul dengan tingkat keterpilihan antara 21,3% - 22,8%, kemudian Yuni Wonda 9,1%, Isaias Douw 7,1%, Eltinus Omaleng 6,2% - 6,7%, Meki Fritz Nawipa 3,7%, dan Ateng Edowai 3,5%,” ucapnya.
Sementara nama-nama calon wakil gubernur, Chris mengatakan masih sangat dinamis sebab tidak ada tokoh yang unggul secara signifikan.
Ia menjelaskan untuk klasemen wakil gubernur dengan simulasi 16 nama ditempati Timotius Murib dengan elektabilitas 5 persen, dibuntuti secara ketat oleh Yuni Wonda dan Eltinus Omaleng yang sama-sama berada pada elektabalitis 4,8 persen, nama lainnya di bawah 4 persen.
“Timotius Murib dipilih 5%, Yuni Wonda dan Eltinus Omaleng masing-masing 4,8%, FX Mote 3,9%, Aloysius Giyai 3,7%, Ateng Edowai 3%. Nama lainnya kurang dari 3%. Pemilih yang menyatakan tidak akan memilih, rahasia, belum memutuskan, tidak tahu, tidak jawab 56,2%,” paparnya.
Begitu juga dengan simulasi 8 nama, Chris memaparkan tidak ada perbedaan elektabilitas calon wakil gubernur yang menonjol meski peringkat pertama masih ditempati Timotius Murib dengan elektabilitas 6,3 persen.
“Timotius Murib dipilih 6,3%, Eltinus Omaleng 4,9%, FX Mote 4,3%, Ateng Edowai 3,8%, Aloysius Giyai 3,5%, Yunus Wonda 3,4%, Yakobus Dumupa 2,7%, dan Herman Kayame 1,7%. Pemilih yang menyatakan tidak akan memilih/rahasia/belum memutuskan/tidak tahu/tidak jawab 69.4%."
Sedangkan berdasarkan temuan survei, tiga permasalahan mendesak yang harus segera dibenahi pemerintah provinsi Papua Tengah, ialah masalah keamanan seperti narkoba, penembakan dan penculikan sebesar 25,9 persen.
Kemudian sulitnya kondisi ekonomi rakyat sebesar 13,8 persen dan sulitnya lapangan pekerjaan 9,1 persen.
“Permasalahan mendesak di Provinsi Papua Tengah yang paling banyak diungkap adalah masalah keamanan, sulitnya kondisi ekonomi rakyat, dan sulitnya lapangan pekerjaan,” katanya.
Adapun masalah mendesak di lingkungan tempat tinggal yang butuh segera diatasi yaitu masalah keamanan 10,7 persen, sulit mendapatkan air bersih 10,6 persen dan sulitnya kondisi ekonomi rakyat 10,2 persen.
“Permasalahan mendesak di lingkungan tempat tinggal yang paling banyak diungkap adalah masalah keamanan, sulit mendapatkan air bersih, dan sulitnya kondisi ekonomi rakyat,” tukasnya.
Diketahui, survei Indo Barometer melibatkan sebanyak 820 responden yang mempunyai hak pilih, yaitu minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.Margin of error sebesar + 3,42% pada tingkat kepercayaan 95%. Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.