Projo Curiga PDIP Pakai Taktik Politik Belah Bambu: Ada Upaya Pisahkan Jokowi dengan Prabowo

Prabowo Subianto temani Jokowi bertemu dengan PM Singapura Lee Hsien Loong
Sumber :
  • Instagram @jokowi

Jakarta – Salah seorang pentolan Pro Jokowi atau Projo, Panel Barus menyebut PDI Perjuangan (PDIP) tengah berupaya memisahkan Presiden RI Jokowi dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia mencurigai PDIP tengah mempraktikkan politik belah bambu.

"Kritiknya semua ke Pak Jokowi itu. Iya kan? Kalau dalam bahasa saya dalam Rakernas 5 kemarin kan, PDI memainkan taktik belah bambu gitu. Ada upayalah, kita menduga ada upaya," ujar Panel Barus di DPP Projo, Jakarta Selatan pada Jumat 31 Mei 2024.

Panel menjelaskan upaya tersebut dilakukan PDIP untuk memisahkan Jokowi dengan Prabowo. Meski demikian, Projo yakin upaya tersebut akan gagal. Dia bilang karena Jokowi dan Prabowo tak bisa dipisahkan.

"Tapi, ya kami juga berkeyakinan upaya itu akan gagal. Karena Pak Jokowi sama Pak Prabowo pasti solid, bonding tidak terpisah," kata Panel.

Rakernas Projo VI, Presiden Jokowi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Panel pun tetap menghormati sikap dari setiap partai politik. Bahkan, ia menirukan gaya omongan dari Prabowo yang menyatakan bahwa oposisi itu memang dibutuhkan.

"Makanya saya juga menyampaikan kemarin kalau masalah sikap partai akan seperti apa itu kan hak nya partai," lanjut Panel.

"Kalau katanya Pak Prabowo oposisi itu bagus penting dan dibutuhkan tapi kata pak Prabowo nih. Tapi, biarlah sikap partai itu diputuskan dengan nyaman dipartai masing-masing," ujarnya.

Sebelumnya, Panel menyuarakan Presiden RI Jokowi untuk jadi pemimpin partai politik setelah tak lagi jabat sebagai Presiden RI. Ia menyebut hal itu sebagai bentuk agar Jokowi tak begitu cepat pensiun usai tak lagi memimpin Indonesia.

"Bahwa mubazir kalau Pak Jokowi setelah pensiun pulang kampung. Mubazir. Jadi, kita berharap Pak Jokowi ke depan masih bisa eksis di politik," ujar Panel di DPP Projo, Jakarta Selatan pada Jumat 31 Mei 2024.

Panel mengatakan dorongan ke Jokowi untuk memimpin parpol itu juga bertujuan untuk tetap mendukung kemajuan bangsa Indonesia.

"Dengan Pak Jokowi memimpin partai politik pasti partai politik yang dipimpin Pak Jokowi akan mengamankan akan mengawal sepenuhnya pemerintahan terpilih Prabowo-Gibran semakin memastikan dan mengawal memastikan pemerintahan ini juga sukses sampai akhir," kata Panel.